kamunaku.com: cerita
Showing posts with label cerita. Show all posts
Showing posts with label cerita. Show all posts

Tantangan 14 hari Zespri Kiwifruit

Tuesday, August 13, 2013
Wow! Senang rasanya waktu @fimelafamily memensyen nama saya sebagai salah satu peserta tantangan 14 hari mengkonsumsi buah kiwi. Selain karena saya dan suami penyuka buah kiwi, juga karena beberapa hari sebelumnya saya sulit mendapati buah ini di supermaket terdekat.

Melalui tantangan 14 hari mengkonsumsi buah kiwi, perusahaan kiwi asal New zealand, Zespri, ingin memperkenalkan buah kiwi kepada masyarakat umum Indonesia. Zespri ingin mengajak masyarakat untuk merasakan perbedaan dengan mengonsumsi buah kiwi secara teratur selama 14 hari.
Dan alhamdulillah, saya menjadi salah satu  penerima paket 28 buah Zespri Kiwifruit itu. Penasaran apa yang saya lakukan dan rasakan selama 14 hari itu?
Yuk, baca cerita saya.

Kiwi, merupakan salah satu buah-buahan yang disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Buah kiwi kaya akan vitamin dan mengandung serat yang tinggi sehingga bisa memperlancar saluran pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat lainnya dari buah kiwi bisa lihat di sini.

Hari pertama, saya makan buah kiwi di depan Gibra, anak saya. Awalnya dia menggelengkan kepala waktu saya sodori 1 buah. Tapi begitu saya ajari cara mudah memakan buah kiwi, senyumnya langsung mengembang.
Sekarang makan kiwi itu tidak harus repot dengan mengupas semua kulitnya baru bisa dinikmati. Cukup membelah buah kiwi menjadi dua, kemudian di-scope dengan sendok tanpa harus mengupas kulitnya.


Untuk hari-hari selanjutnya, saya harus mengingat satu hal kebiasaan anak-anak saya, Sava dan Gibra, lebih senang mengkonsumsi buah dengan cara di jus. Jadilah, hari selanjutnya saya mencari resep olahan buah kiwi, membuat agar mereka fun mengkonsumsi buah.
Jangan khawatir, buah-buahan itu kalau di jus tidak akan menghilangkan nutrisinya kok. Karena tergantung bagaimana kita mengolah buahnya.
Paling ideal adalah membuat jus dan langsung diminum. Karena kemaren adalah bulan puasa, ya saya selalu buat jus kiwi itu mendekati waktu berbuka.


Tetapi, tidak melulu mereka mengkonsumsi buah kiwi dengan di jus. Sava dan Gibra senang dengan gold kiwifruitnya, karena rasanya yang lebih manis.
Eh, kiwi ada yang gold ya? Iya, selain menjadi  pemasok terbesar Green Kiwifruit di dunia, Zespri juga memperkenalkan Gold Kiwifruit.
Dibanding dengan yang green, gold memang lebih diminati karena rasanya lebih manis. Hanya, untuk kesehatan, orang-orang Asia Tenggara biasanya mempunyai problem terhadap pencernaan. Mereka lebih memilih green yang mengandung banyak serat. Infonya ada di sini.

google
Singkatnya, berikut ini adalah aneka olahan buah kiwi yang saya dan keluarga konsumsi setiap harinya selama 14 hari tantangan mengkonsumsi buah kiwi. Bahkan, pas dihari Sabtu saya sempat memakai masker kiwi. Karena selain bermanfaat dikonsumsi, kiwi juga bisa dijadikan sebagai masker wajah loh. Kiwi akan menutrisi kulit wajah kita, menghaluskan dan membuat kulit lebih relaks. Zespri Fun Days!
Cukupkah 28 buah kiwi untuk 14 hari? Jawabnya tentu tidak. Karena yang ikut menikmati buah itu saya sekeluarga *hihihihi. Untuk selebihnya, suami dengan senang hati membelikan ketika pulang kerja, juga kiwi gold untuk anak-anak.


Nah, apa yang saya rasakan setelah mengkonsumsi rutin buah kecil kaya manfaat itu? Jelas, selain bikin hari-hari saya fun (karena sibuk mencoba resep) juga membuat badan saya lebih segar. Tetap sehat menjalankan aktivitas selama bulan puasa. Begitu juga anak2. Bahkan pulang dari perjalanan mudik pun, kami tetap fresh.
Kandungan vitamin C yang dua kali lebih tinggi daripada jeruk, benar-benar melindungi daya tahan tubuh. Dan vitamin E yang lima kali lebih tinggi dibanding apel, ternyata bagus juga buat tubuh. Bener-bener Healthy is Easy!

Tertantang juga merasakan manfaat buah kiwi selama 14 hari? Ayo buktikan!

Belajar Tentang Kadal

Tuesday, July 30, 2013
"Ma, siniiii...!!! Maaa....!!!"
"Kenapa sih, deee...?' tanya saya seraya berlari ke arah suara.
"Tuh, liat!!!" jawab Gibe. Tangannya menunjuk ke arah teras. "Ih, Mokim main apa itu, Ma? Cecak besar!"

Mokim, adalah kucing jalan yang selalu nongkrong di teras rumah saya, sedang memainkan...eh, cecak besar?
Ya, inilah pelajaran baru buat Gibe tentang si cicak besar. hari itu kami cuma berdua di rumah. Kak Sava sedang pergi liburan bersama nenek. Kembali lagi ke mokim, si kucing jalan. Walaupun kucing jalanan, mokim (nama mokim diberikan oleh Sava dan teman-temannya), hampir setiap hari standby di teras rumah saya. Saya tidak memeliharanya, tapi juga tidak mengusirnya. Bahkan, mokim ini setiap malam selalu tidur tepat di depan pintu rumah saya. Jadi, bunyi "meooong" selalu ada di pagi hari menyapa kami ketika pintu dibuka :)

Memang sudah naluri kucing sepertinya, setiap melihat benda yang bergerak di dekatnya akan "diusiknya".
Entah darimana datangnya si kadal, mungkin dari taman kecil di teras rumah. Otomatis, si kucing langsung mengejar hewan berekor panjang itu. Hap, kena! Eh, lepas lagiii...Mokim terus mengejarnya.

"Mokiiiimm!!!! Jangaaaann!!!" teriak Gibe, seraya menanyunkan sapu ijuk. Tapi terlambat, si kadal sudah tak berdaya dalam cengkeraman si kucing.
"Mokim jahat!" 

Seperti tau kalau dimarahi Gibe, mokim melepas kadal dan terdiam memperhatikan korbannya yang juga diam.

mokim tertuduk dimarahi Gibe :)

Kadalnya sudah mati
Kadal, dalam bahasa inggrisnya Lizard, adalah hewan reptil yang berkaki empat. Kadal satu kelompok dengan cecak, bunglon, tokek, iguana, biawak. Bedanya, kadal tubuhnya lebih kecil, bersisik lebih halus dan berkilau. Bedanya dengan bunglon apa? Ukuran badan bunglon sedikit lebih besar dari kadal. Ekornya sama, panjang. Dan yang paling mencolok, bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya dari warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.

Oke deh, sedikit pelajaran baru buat Gibe tentang binatang. Sekarang kita singkirkan dulu mayat kadal itu. Cauw!!

Dancow "Learn & Explore", Mall Taman Anggrek

Wednesday, July 24, 2013
Bagi saya pergi lengkap berempat bersama anak2 itu merupakan hal yg saya nantikan. Dan jika itu bisa kesampaian akan menjadi hal yang menyenangkan. Bagaimana tidak, putri sulung saya yang sudah mulai abg lebih memilih asyik dengan dunia abg bersama teman-temannya ketimbang pergi dengan orangtuanya. Sedangkan putra bungsu saya, akan mengekor jawaban sang kakak setiap saya ajak.

Alhamdulillah, hal yang saya nantikan itu kesampaian juga tanggal 7 Juli kemaren. Tujuan saya adalah mall Taman Anggrek, Jakarta Barat. Ya, dalam rangka memperingati hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional, pas dimusim liburan sekolah kemaren, Dancow mengadakan acara Learn & Explore, yang katanya merupakan acara augmented reality experience terbesar di Indonesia. dan acara ini diadakan tgk 6-7 Juli di mall taman Anggrek. Jadi pengen tau acaranya itu kayak apa sih...

Acara Dancow Learn & Explore ini menampilkan delapan zona permainan seru. Kedelapan zona tersebut didesain sedemikian rupa untuk memberikan pembelajaran dan mengeksplorasi kreatifitas anak.
Empat zona pertama adalah zona "4D Augmented Reality Experience", yang menampilkan secara maya dinosaurus, harimau, pinguin, lumba-lumba, dan tyrex. Eh, ya itu maksud "4D Augmented Reality Experience" tadi, pengalaman relita melalui tampilan 4 dimensi. Anak-anak dapat berinteraksi dengan hewan-hewan tadi yang ditampilkan secara maya. Di zona ini, Sava dan Gibe exited dengan munculnya tyrex dan pinguin. Bahkan saat di zona lumba-lumba, Gibe tidak mau beranjak dari perahu karena ada cipratan air dari lumba-lumba.


Tak kalah menariknya adalah zona hewan asli. Di zona ini dihadirkan hewan asli seperti kupu-kupu, domba, kelinci, burung dan hewan laut. Zona ini bertujuan agar anak dapat mengekplorasi hewan secara langsung, dari mengetahui jenis makanannya sampai meraba tekstur kulitnya. Sava dan Gibe juga ikut memberi makan hewan-hewan itu loh.

Senang melihat ekspresi keingin tahuan Sava dan Gibe ketika di zona hewan laut. Bisa memegang langsung ikan pari dan ikan laut lainnya, membuat Gibe lagi-lagi susah diajak beranjak dari zona air tersebut.



Sava awalnya enggan untuk masuk ke zona burung. "Takut dipatok," katanya.


Menyenangkan bisa mengajak anak-anak ke acara ini. Tak terasa hari sudah sore dan kami pun harus pulang ke Bogor.
Mudah-mudahan tahun depan diadakan kembali acara serupa di Bogor, sehingga anak-anak saya tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk merasakan serunya Dancow Learn & Explore!


Mengikis Dendam

Sunday, July 7, 2013

google
Siapa sih yang mau dikhianati teman atau sahabatnya? Pastinya tidak ada. Hubungan pertemanan yang sekian lama terjalin harus rapuh dan putus seketika itu juga. . 
Lalu bagaimana menghadapi teman yang berkhianat? Marah sudah pasti dong. Sedih? Jelas! Memaafkan? Hhmm...

Saya mungkin dikenal oleh teman-teman saya sebagai orang yang sabar dan tidak pernah marah. Ada benarnya sedikit sih. Kadang ada hal-hal yang menurut teman-teman saya harus saya marah, saya lebih memilih cuek.
"Kecuekan" itu entah kenapa saya anggap kelebihan. Pembawaan yang saya nikmati hingga beberapa waktu lalu. Ternyata, saya sadari...benar-benar saya sadari, saya punya dendam yang tak pernah selesai pada seorang teman. Hampir lima tahun saya mengenalnya, selama itu pula dia sering membohongi saya. Saya tau kalau saya dibohongi, tapi saya memilih cuek. Hingga sampai pada satu hal yang paling menyakitkan : dia mengadudomba saya dan suami.

Jelas saat itu saya sangat marah dan sakit hati. Dia saya anggap monster yang pantas disiksa sampai akhir hayatnya. Dendam kesumat saya terus saya simpan hampir setahun. Bahkan sampai beberapa hari yang lalu, ketika saya mengetahui bahwa dia adalah.....(maaf, tidak boleh dipertegas).

Bagi saya melakukan investigasi dan mencari tau apa penyebab teman itu berkhianat adalah penting. Pengkhianatan beda dengan kesalahpahaman ya. Dari hasil investigasi ini, kita bisa mengambil tindakan selanjutnya, mau mengakhiri pertemanan atau tetap menerimanya. Misalnya, teman yang selama bertahun-tahun bersikap manis di depan kita, ternyata menyebarkan fitnah di belakang kita, atau teman yang sekian lama bagaikan anak kucing ketika bersama kita ternyata seekor srigala lapar. Mengerikan ya. Nah kalau begitu sih kadar khianatnya sudah tidak bisa ditorelir lagi, ya tinggalkan saja!

Sebagai manusia Allah menciptakan kita dengan sifat-sifat yang berbeda, itu jelas sekali. Tetapi, apakah pemarah dan pendendam termasuk kategori sifat? Marah dan dendam itu bukan sifat melainkan sikap. Sikap itu tindakan yang kita pilih untuk dilakukan.
Marah terhadap teman yang menyakiti kita, itu wajar. Merupakan sikap spontan. Pernah saya marahnya berlebihan, sampai bersumpah "tujuh turunan". Itu biasanya karena sakit pengkhianatannya sudah terlalu dalam. Nah loh, kalau mendendam gini gimana?

Dibutuhkan waktu untuk menenangkan pikiran dan emosi.  Juga pikiran dewasa dan bijaksana untuk mengambil keputusan menghadapi si pengkhianat tadi. Kalau belum bisa memaafkan, setidaknya bersyukurlah kita menyadarinya itu. Jangan berpikir untuk membalasnya.

Ada kutipan bagus begini, -entah berhubungan dengan yang saya tulis di atas atau tidak, tapi saya senang mengingatnya sepanjang hari- :
Apa perbedaan antara orang merugi dengan orang bijaksana?
Orang merugi adalah orang yang tidak berusaha mengenal dirinya sendiri, apalagi berusaha meningkatkan iman dan dirinya menjadi seseorang yang lebih baik.
Sementara, orang yang bijaksana adalah orang yang berusaha mengenal dirinya sambil TERUS BERUSAHA meningkatkan iman dan dirinya menjadi seseorang yang lebih baik sepanjang hidupnya.

Tuh, mau pilih jadi yang mana? Pilih menjadi orang bijaksana dong. Mengetahui dan menyadari kita menyimpan dendam lalu mengikisnya, agar menjadi pribadi yang lebih baik (*uhuk).

Kalau pun pengkhianat itu tidak meminta maaf, ya sebaiknya kita memaafkannya. Memelihara dendam hanya membuat sesak loh. Dan kalau direnungkan, dendam itu hanya membuang energi apalagi untuk orang-orang yang sebenarnya tidak seberapa penting buat hidup kita.
Nah, mumpung sekarang moment terbaik untuk memaafkan semua orang, juga meminta maaf...
Saya ucapkan MOHON MAAF LAHIR BATIN...

Cheer...!! 


Hidup itu Pilihan

Wednesday, June 12, 2013
Beberapa minggu yang lalu aku menghadiri pembukaan sebuah toko maenan edukasi milik tetanggaku. Salah satu acaranya adalah mendengarkan cerita bagaimana awal mula dia memulai usahanya itu. Bagaimana dia harus door to door mencari modal, membuka lapak di pasar kaget, menawarkan ke sekolah-sekolah, macem-macemlah, dan itu dijalani dengan waktu yang tidak sebentar. Berbagai kendala ia ceritakan detail kepada para tamu yang hadir.
Istrinya yang bercerita, suaminya yang memvisualkannya dengan proyektor. Terlihat kompak. Sampai pada akhir ceritanya, dia bilang bahwa dirinya agak kewalahan menerima pesanan yang sudah mulai diekspor. 

Dari para tamu yang kebanyakan ibu-ibu, berdecak kagum dengan usaha istri-suami itu (*eh). Gigih dan pantang menyerah. Dan satu lagi yang ku ambil dari ceritanya, dan itu penting adalah saling mendukung antara pasangan ini. Mereka itu bagai gayung ketemu ember (*mikir deh). 

Pikiranku jadi balik ke diri sendiri. Beberapa tahun ini suamiku memutuskan untuk mempunyai usaha sendiri (usaha patungan tepatnya) setelah sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji yang (sangat) lumayan. 

Bebas finansial dan bisa membuka lapangan pekerjaan adalah niat awalnya. Sound tempting yah. Tapi begitulah. Sekarang ada sekitar 15 karyawan yang bekerja. Alhamdulillah, masih sedikit :). Maksudnya, doain makin bertambah ya. 

Tapi namanya usaha, kadang naik kadang turun. Kadang untung kadang rugi. Dan kalau dalam keadaan "merugi", aku adalah orang pertama yang merengek memintanya untuk balik bekerja kembali sebagai karyawan di perusahaan lain. Mentalku mungkin belum sekuat suamiku. Berada di zona nyaman sudah cukup buatku. Padahal kalau dalam kondisi begitu yang dibutuhkan suami adalah dukunganku, penyemangatnya, bukan rengekan :). Sama-sama membulat tekat kalau sudah memilih sesuatu dalam hidup bersama.   

Proses naik turunnya usaha ini berusaha aku rasakan banget. Nikmat ketika usaha kita mengalami kenaikan, dan hanya bisa pasrah ketika turun. Nikmat ketika banyak orang mendekat saat kita di atas, dan pasrah ketika hanya dilirik sebelah mata saat kita di bawah. 

Dan satu lagi, kalau dalam posisi dibawah itu terasa banget beratnya karena ada anak-anak yang mulai butuh biaya besar, belum lagi menjelaskan keadaan yang terjadi pada keluarga besar. Siapa sih yang ngga kepengin memberikan yang terbaik buat anak-anaknya? Dan membahagiakan orang tuanya? *ah, jadi dalem curhatnya :p

Gini aja deh, kata orang bijak, bahwa tidak ada satu orangpun di dunia ini yang hidup dari peruntungan. Setiap orang terlihat beruntung karena tau bagaimana memilih. Ada kutipan begini :

..."Hidup ini penuh dengan pilihan, paket lengkap dengan resikonya"...

Terdengar egois kah jika aku dan suami mencoba mengambil pilihan lain yang lebih beresiko, tapi bisa membuat pengalaman hidup kami menjadi lebih kaya? Semoga tidak. Bismillah....



Tutorial Minggu ini

Sunday, June 9, 2013
Hari libur begini kayaknya ngga perlu keluar rumah deh. Apalagi si kaka lagi demam sejak kemaren. Mengisi kegiatan di rumah dengan bikin prakarya kayaknya asyik juga deh. Kebetulan banget, oleh-oleh Workshop Craftivity dari @Scotch_id dan @_kutakkatik_banyak yang bisa digunakan. Wuih, kaka Sava sih paling seneng dengan aktivitas menggunting-menempel-mewarnai kayak gini.
Pertama kita bikin Family Tree ya...
  1. Siapkan bahan-bahannya. Nah, ini oleh-oleh dari scotch kemarin. Untuk membuat Family Tree cuma membutuh Permanent Mounting Tape, Glue Stick, dan Post-it warna-warni. Gunting dan pensil jadi barang wajib ya. Untuk piguranya aku pake styrofoam yang memang udah ada di rumahKalau ngga ada, pake kertas A4.

  2. Buat pola pohon pake pensil. Aku yang buat pola, selebihnya bagian Sava ya. Tutupin pola pohon dengan Post-it warna. Pakai kertas warna-warni yang buat origami itu juga bisa.

  3. Setelah dapat bentuk pohon, sekarang tinggal kasih daun-daunnya kan. Bentuk daun bisa berbentuk apa aja loh. Dan jangan lupa diantara daun-daun itu kasih tempat buat meletakkan foto-foto keluarga, judulnya kan Family Tree :). Oh iya, waktu menempelkan daunnya pakai Scotch Mounting Tape biar ada efek timbulnya, kayak 3 dimensi gitu.
     
  4. Nah, kalau udah sampai tahap ini, tinggal kreasi sendiri deh mau dihias apa. Tambahin rumput boleh, kasih awan dan burung juga bagus kayaknya. Semaunya aja deh. Pokoknya rapi dan selesai. Kalau Sava begitu selesai membuat Family Tree lanjut buat aquarium tuh :)

Oke, sekian laporan kegiatan hari minggu ini. Aku senang dan Sava pun riang (*halah :p). Sekarang mau cari foto dulu buat ditempel di tuh pu'un. 
Sampai ketemu lagi dikreasi berikutnyah.......(*laper)

Liburan ke Museum

Friday, May 31, 2013
Bingung besok wiken mau kemana? Ajak anak2 ke museum deh. Beberapa waktu yang lalu saya mencobanya.
Ini kali pertama buat saya bersama anak2 mengunjungi museum. Pilihan saya jatuh ke Museum Fatahillah. Selain akses transportasi yang mudah menuju kesana, juga karena letak museum ini yang berdekatan dengan beberapa museum lainnya. Sebut saja, ada museum wayang yang berada di selah kiri dan museum seni Rupa disebelah kanannya.
Dulu, bayangan saya museum itu selalu identik dengan sejarah dan masa lalu. Sesuatu yang kuno. Bukan suatu tempat yang modern buat orang muda kayak saya...*aiissh. Tetapi, apa yang saya dapati waktu mengunjungi museum kemaren, jauh dari bayangan saya dulu.
Museum yang berlokasi di Jalan Taman Fatahillah hari itu terlihat ramai pengunjung. Banyak hiburan di Taman Fatahillah ini. Diantaranya, ada sepeda-sepeda ontel yang disewakan di depan museum itu, membuat saya mengajak anak-anak untuk bersepeda ria dulu sebelum memasuki museum. 

Senang melihat ekspresi Sava dan Gibe :)

Add caption

Benar-benar modernisasi museum nih. apalagi, saat itu bersamaan dengan saya, ada beberapa anak berseragam sekolah yang ber-studi tour mengunjungi kota tua itu.  Ya, mengajak siswa ber-studi tour ke museum merupakan cara yang lumayan efektif untuk mengundang kepedulian orang muda akan pentingnya pelestarian pusaka karena menggabungkan unsur rekreasi dan edukasi.
So, besok-besok kalau bosan liburan di mall, ngajak anak-anak ke museum lagi ah! :)))



Ber-Kreasi Dengan Flanel

Tuesday, April 16, 2013

Wuih, siang hari ini panasnya bener-bener cetar membahana diluar. Aku dan 2 krucils sih sudah mendinginkan diri di kamar. Gibe sudah tidur nyenyak. Tinggal Sava yang masih asyik membaca buku pelajarannya.  
Sudah lama juga belum update blog, karena masih sibuk dengan urusan 2 krucils itu dan lainnya.

Hari senen kemarin, aku sempat mengajari Sava membuat prakarya dari kain flanel. Begini awal ceritanya, aku kalau sedang nothing to do memang suka iseng membuat berbagai macam kerajinan. Ada yang dari manik-manik, menyulam, dan yang sekarang ini kerajinan dari kain flanel. hehehe...ibu-ibu PKK banget yauw.
Ketika beberapa bulan yang lalu Sava ada tugas dari sekolah membuat pigura foto, aku menambahkan kupu-kupu dan bunga sebagai penghias di pigura itu...ternyata hasilnya mendapat pujian dari teman-teman sekelasnya. Dan sejak itu lah...eng ing eng...
Aku pun janji kalau liburan sekolah nanti aku akan mengajarinya membuat kerajinan flanel itu. 

Akhirnya tibalah kesempatan Sava bermain dengan Flanel. Aku minta dia buat boneka, kebetulan aku punya buku yang sudah ada pola-polanya jadi dia bisa mudah mengikutinya. Dan hari senen kemarenlah dia mulai asyik dengan flanelnya. Semua proses Sava mengerjakan sendiri, aku hanya mengarahkan dan...moto-moto aja.
Berawal dari hari senen, berlanjut ke hari ini. Kali ini Sava mengajak teman-temannya. Seru, rumah jadi rame dan berantakaaaaaannn!!

Gibe ikutan juga ya...

Sebenarnya ini bukan liburan sekolah. Ini libur karena murid kelas enam sedang UAN. Dan merupakan minggu tenang karena minggu depannya sudah masuk jadwal ulangan harian ketiga. Memang sengaja aku mengajarinya bermain dengan Flanel agar kreatifitas Sava tetap selalu terasah. Harapannya agar sicantik ini juga bisa dengan mudah belajar Matematika untuk ujian (Lhoooo apa hubungannya????)


Membuat prakarya seperti ini ternyata menjadi suatu hal yang menyenangkan bagi anak-anak dalam mengisi liburan terutama Sava. Biasanya dua krucilku itu berebutan mainan kalau liburan begini. Alhamdulillah kerajinan flanel ini bisa menjadi solusi yang tepat guna buat merangsang kreatifitas anak. Jadi bagi emak-emak yang anak-anaknya suka bermain di luar rumah dan bingung mencari cara bagaimana agar mereka betah di rumah, coba arahkan untuk bermain di rumah sambil berkreasi dengan flanel (*aiish...). Tambah iming-iming kalau flanelnya bagus boleh main game Subway Surf di GS Tabku (*
bakal rebutan lagi sama Gibe nih...pyuuuh)

 

Oke deh, cukup dua hari ini buat Sava bermain dengan flanel. Mulai besok kita belajar buat persiapan ulangan harian di sekolah ya, kaSav. Teman-teman Sava juga kelihatan puas dengan hasil karya mereka sendiri.  

So, tunggu cerita tentang liburan 2 krucilku lagi ya. Ato tentang kerajinanku...try to find a different of me (*hehehe). Dan sekarang lanjut ngadem lagi ah...sebelum menjalani jadwal sibuk sebagai emak-emak. Tetap cemunguth !!!

Ulang tahun

Thursday, May 19, 2011
Lagi ga ada ide mau nulis cerita apa, tiba2 seorang temen share sebuah cerita via bbm....Bagus juga.

Selesai acara pagi ini, perut sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya aku memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan belakang kantor.

Selagi asik menikmati nasi uduk ayam goreng, masuklah seorang bapak, dengan istri dan seorang anaknya.
Yang menarik adalah kendaraan mereka (gerobak dorong).

Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.
Selintas tidak ada yang menarik, tetapi ketika aku selesai makan, ada yg menarik hatiku... Ternyata, yang menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri dan anaknya menikmati makanan ini.
Sesekali aku melihat anak ini tertawa senang sekali dan sangat menikmati ayam goreng yang dipesan oleh bapaknya.

Aku perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..
Lalu aku mendengar dia berkata, dgn bahasa jawa artinya "Makan yang puas nak. Hari ini kan tanggal kelahiranmu..."

Aku terharu mendengarnya.. Seorang bapak, dengan keterbatasannya, sebagai pemulung.. membeli ayam goreng warung tenda dipinggir jalan, untuk hadiah ulang tahun demi membahagiakan anaknya.
Hampir mau menangis rasanya aku di warung itu...
Segera sebelum air mata ini tumpah, aku berdiri dan membayar makananku.
Juga dengan pelan-pelan ku bilang sama penjaga warung..."Mas, tagihan bapak itu, saya yang bayar..dan tolong tambah 1 porsi nasi, ayam goreng dan tahu tempe untuk mereka."
Lalu lekas-lekas aku pergi...

Kisah ini kutulis, untuk bahan perenungan. Bahwa Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk kita saat ini...

Kita biasa makan Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut, dsb.

Tetapi bagi orang-orang disekitar kita, nasi uduk ayam goreng dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat mereka. Sungguh tak pantas bagi kita untuk mengeluh.

Semoga bermanfaat.
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia.

'Sorry Seems To Be The Hardest Word'

Saturday, April 23, 2011
Kisah ini fiktif belaka, jika ada kesamaan nama dan lokasi itu hanya bisa2 nya aku aja....hehehehe.....:)p

Hiduplah 2 orang sahabat, Maria dan Afi. keakraban mereka membuat iri teman2 yang lain. Bukan hanya di dunia nyata keakraban itu terlihat, begitupun di dunia maya. Setiap Maria update status, Afi adalah orang pertama yang mengomentarinya (sundul ga, halaah....). Begitupun sebaliknya, saat Afi update status, Maria pasti langsung memberikan tanda jempol.

Sampai suatu ketika terjadi kesalahpahaman yang membuat retaknya hubungan mereka. Kejadian ini bermula dari ketidakhadiran Afi di acara ulang tahun Maria. Maria kesal, sehingga dia mengeluarkan kata-kata kekesalan, "kenapa lu ga tlp", Kenapa ga ngasih tau". "Pagi2 banget kan bisa sms gw", Kl bukan gw yg tlp, lu ga tlp!"

Afi saat itu sedang mengantar ibunya yang terjatuh di kamar mandi ke Rumah SAkit sehingga kepanikannya membuat Afi lupa terhadap janjinya. Afi membaca sms dan miscall dari Maria. Dia mencoba membalas sms dan tlp, ternyata pulsanya abis. Segala sesuatunya jadi serba salah.

maria merasa Afi tidak peduli dengannya, begitu pula Afi merasa tersinggung dengan kata-kata Maria. Di pertajam dengan status di fb Maria, "Apa gunanya sahabat kalau begitu..."

Afi hanya memendam perasaan amarahnya. dalam hatinya berkata andai Maria mengetahui dan bisa merasakan kondisi afi saat itu.

Waktu terus berlalu. Maria dan Afi saling tidak bertegur sapa.

3 bulan berlalu, rasa kehilangan mulai menghinggapi Maria. Tidak ada lagi yang pertama x mengomentari statusnya di fb. Tidak ada lagi bunyi message bbm yang khas dari Afi.
Rasa kehilangan itu benar-benar menyiksanya. Tapi tetap keegoan diri Maria mengalahkan kerinduannya ke Afi. Susah sangat kata MAAF terucap. Dia merasa tidak bersalah. Gengsi dong kalo harus memita maaf terlebih dahulu.

Rasa inipun ternyata dirasakan oleh Afi. Rindu dan gengsi. 2 sahabat ini sama-sama tersiksa dengan perasaannya.

Sampai suatu ketika...
Maria sedang mengendarai mobilnya saat hujan deras. Saat itu Afi sedang kehujanan menunggu taxi di halte. Entah mengapa tergugah perasaan Maria untuk berhenti di depan Afi dan membuka jendela mobilnya.

Terucaplah satu kata..."Afiiii...."
Afi pun membalas..."Mariaaa..."

Maria membuka pintu mobilnya dan Afi pun segera masuk dan memeluk Maria seraya melepas kerinduannya "Maria maafin gw ya, gw kange banget sama lo..."
"Maafin gw juga, Fi. Gw terlalu egois, gw tersiksa selama ini menunggu elo."

derasnya hujan semakin menambah derasnya air mata 2 sahabat yang terpisah lama oleh kata "MAAF". Sejak saat itu persahabatan mereka semakin erat dan tidak dapat dipisahkan.


Dari cerita seru di atas, ternyata sapaan/kata "Afi....", yang diucapkan Marialah yang menjadi penyambung kembali hubungan mereka. Jadi maaf itu bukanlah kata maaf pada hakekatnya, tapi terlepas kita dari ego yang telah lama bersarang di hati.
Dan siapapun yang memulai melepaskan EGO itu, dialah yang "menang".
Yuk, kita mulai melepaskan ego dengan memulai menyapa sahabat/teman kita yang telah lama menjadi "musuh/lawan" kita.



*terinspirasi dr 2 temanku...(namanya ga boleh di tulis ya..) n tx buat ayah Yusuf atas ide ceritanya.

Rasa memiliki dan Berbagi

Saturday, August 7, 2010
Suatu hari saya pulang untuk merayakan pesta ulang tahun putri saya yang ketiga. Saya melihat dia di sudut ruang depan, menggenggam semua hadiahnya dan tidak bersedia membiarkan anak-anak lain bermain dengan hadiah yang diperolehnya. Hal pertama yang saya lihat adalah para orangtua dalam ruangan melihat peragaan egois ini. Saya merasa malu, dan lebih malu lagi karena waktu itu saya mengajar mata kuliah hubungan manusia. Dan saya tau, atau setidaknya merasakan, apa harapan para orangtua ini.



Suasana dalam ruangan benar-benar tidak enak –anak-anak berkerumun di sekeliling putri kecil saya dengan tanga terjulur mengajak bermain dengan hadiah-hadiah yang baru saja mereka berikan, dan putri saya menolak dengan kukuh. Dalam hati saya berkata, “Saya tentu harus mengajar purti saya untuk berbagi. Arti berbagi merupakan salah satu hal paling mendasar yang kami yakini.”



Saya lalu mencoba meminta secara lembut. “Sayang, maukah kamu meminjamkan mainan yang baru saja mereka berikan kepadamu?”




“Tidak,” jawabnya datar.



Cara kedua adalah kemudian dengan sedikit penalaran. “Sayang, kalau kamu mau meminjamkan mainanmu, maka kalau kamu ke rumah mereka, merekapun akan meminjamkan mainannya padamu.”


Kembali jawabannya adalah “Tidak!”



Saya menjadi lebih malu karena jelas saya tidak mepunyai pengaruh. Cara ketiga, Suap. Dengan berbisik saya berkata, “Sayang, kalau kamu mau meminjamkan mainanmu, Mama punya kejutan istimewa.”


“Aku ga mau!” bentaknya.



Saya menjadi jengkel. Saya mencoba cara keempat, saya mulai mengandalkan ancaman. “Kalau kamu tidak mau meminjamkan mainanmu, kamu akan dihukum!”


“Biarin!” teriaknya. “ini mainanku. Aku ga mau meminjamkannya!”


Akhirnya saya mengandalkan kekuatan. Saya Cuma mengambil sebagian mainan dan memberikannya kepada anak-anak lain. “Ini anak-anak, mainlah.”


Meledaklah tangis putri saya.


Seketika saya tersadar, barangkali putri saya memerlukan pengalaman memiliki benda-benda tersebut sebelum ia dapat meminjamkannya. Ia membutuhkan saya sebagai orangtua yang dapat meningkatkan kematangan emosional yang lebih tinggi melalui pengalaman itu.


Disini ada pelajaran ttg berbagi dan pertumbuhan serta kapasitas orangtua untuk mengasih dan mengasuh. Seharusnya saya membiarkan putri saya membuat pilihan bebas mengenai apakah ia ingin berbagi atau tidak. Saya dapat mengalihkan perhatian anak-anak lain pada sebuah permainan yang menarik sehingga melepas tekanan emosional pada putri saya.


Pelajarannya adalah : Sesudah anak-anak diusia putri saya mempunyai rasa memiliki yang nyata, mereka akan berbagi dengan sendirinya, dengan bebas dan spontan.


I love you, my kids!

Cerita Kentang

Thursday, August 5, 2010






Seorang Ibu Guru TK mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh anak-anak tiap murid'nya membawa kantong plastik transparan 1 buah & kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama org yg dibenci. Sehingga jmlh kentang'nya tdk ditentukan brp, tergantung jumlah org yg dibenci.

Pd hari yg disepakati masing-masing murid membawa kentang dlm kantong plastik. Ada yg berjmlh 2, ada yg 3 bahkan ada yg 5. Spt perintah guru mereka, tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama org yg dibenci. Murid-murid hrs membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yg membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega krn penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru: "Bgmn rasanya membawa kentang selama 1 minggu?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pd umumnya mereka tidak merasa nyaman hrs membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.

Ibu Guru: "Seperti itulah kebencian yg selalu kita bawa-bawa apabila kita tdk bisa memaafkan orang lain.

Sungguh sangat tdk menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu, bgmn jk kita membawa kebencian itu seumur hidup ?

Alangkah tidak nyamannya ...

Krn itu, lepaskanlah pengampunan kepada orang yang Anda benci.

Krn ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sdng memegang bola berduri. Semakin anda tdk mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yg akan merasakan sakit. Karena itu tidak ada jln lain kecuali melepaskan pengampunan.

Jd bagi yg semua orang yg pernah aku sakiti dan pernah tersinggung krn perkataan maupun perbuatanku baik sengaja maupun tidak, aku mohon maaf yah... Semoga tidak ada kebencian lg diantara kita...

MOHON MAAF LAHIR-BATIN...SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH RAMADHAN...!!!

Aku dapat bunga hari ini

Sunday, May 16, 2010
Ini tulisan lama. Aku masih ingat, aku dapet tulisan ini sekitar 11 - 12 tahun yg lalu....dari sebuah koran...sebenernya teman kost yang memperlihatkan koran itu padaku.

Waktu itu, kami pun (aku dan teman2 kost yg lain) membacanya bersama-sama....atau bergantian ya?...Aku ga ingat deh. Tapi yang pasti, setelah membaca tulisan di koran itu, beberapa dari kami memajangnya di kamar masing-masing.

Ga tau kenapa aku ingat terus tulisan ini. Cekidot...

BUNGA

Aku mendapat bunga hari ini
meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar
dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya
karena hari ini ia mengirim aku bunga.

Aku mendapat bunga hari ini.
Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku
Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya
karena ia mengirim bunga padaku hari ini

Aku mendapat bunga hari ini,
padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain.
Semalam ia memukuli aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.

Ada bunga untukku hari ini.
Hari ini adalah hari istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam.
Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya,
aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini….

Ga penting Mario Teguh

Saturday, May 8, 2010


apa orang itu penting buat anda?



apakah bila anda bangkrut,

orang itu akan menyantuni anda?



tidak?

gak mungkin?

no way ?



naa terus....

kenapa orang itu masih mengganggu pikiran anda?



GAK PENTING!!!!



begitu jawab Mario Teguh di suatu acara tv swasta

ketika ada orang yg curhat tentang

perasaannya yg gundah gulana, stress,

makan tak enak, tidur tak lelap....

hanya karena memikirkan orang yg selaluuuuu saja

berpikiran dan berkomentar negatif terhadapnya.

Hargai waktu dan otak kita

dengan memikirkan hanya hal yang PENTING!



penting untuk selalu bersyukur atas

karunia dan anugerah yang telah diberikan Tuhan



penting untuk terus mengingat

bahwa semua masalah dan hambatan akan mengantar kita

selangkah lebih maju menuju kesuksesan



penting untuk TETAP SEMANGAT!!

Hidup itu pilihan

Wednesday, May 5, 2010
Teman ku memutuskan untuk mempunyai bisnis sendiri, setelah delapan tahun lima kali pindah kerja, dengan gaji (sangat) lumayan dan posisi menjanjikan.

Menurutku itu sebuah keputusan yang sangat luar biasa. Malah, keputusan itu perlu dirayakan dengan pesta kembang api, saking hebatnya. Karena, aku tau betul bagaimana proses pengambilan keputusan itu.



Setiap kali dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, untuk berbisnis sendiri, tau-tau ada perusahaan lain yang mengajaknya bergabung dengan salary nyaris dua kali lipat. Akhirnya, dia ragu dan mengikuti angin berhembus, masuk ke perusahaan baru itu.



Pekerjaan itu dinikmatinya sekian waktu, dan disaat tekadnya mulai membulat untuk keluar, bos memanggil dan mempromosikannya. Naik pangkat. Batal lagi mewujudkan mimpi.



Aku adalah orang yang paling rajin menertawakannya. Karena kesempatan itu nyaris selalu datang setiap kali dia sudah membulat-bulatkan tekad.



Sampai akhirnya, ketika bosnya minta pensiun dini dan her big boss meminta kawanku itu menggantikannya, dengan tanpa ragu dia menolak.

Ini benar-benar luar biasa. Kalau saja tawaran itu diterima, maka dalam tiga tahun, gajinya naik lima kali lipat! Keberuntungan yang membuat iri banyak orang.



But you know what? Dia marah besar waktu ku bilang dia adalah orang yang paling beruntung di dunia.



Dia bilang, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang hidup dari peruntungan. Dia bisa terlihat beruntung karena tau bagaimana memilih.



Hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan, paket lengkap dengan resikonya.



She's right. Mungkin sudah waktunya aku memberanikan diri melihat pilihan lain yang lebih beresiko, tapi bisa membuat hidup menjadi lebih kaya. Sounds tempting, huh?





*Seperti yang dituliskan aslinya.

ANAK LELAKI KU

Sunday, April 11, 2010
duuut...preeet..preeet....
Bunyi apa ni? hmm...huek ! Bau banget.
Aku endus-enduskan hidungku, mencari sumber bunyi yang berbau itu.
Kudapati anak lelaki ku lagi diam seribu bahasa...eh, sepuluh bahasa denk, dia kan belum punya banyak kata-kata.
Dari pangkal kakinya mengalir cairan kuning berbau. Lumayan banyak.
Walah, kenapa ni anak? Aku sempat panik.

"Teteeehhh !!!!"
Yang dipanggil berlarian dari arah dapur. "Kenapa, Bu?"
"Dede pup. Mencret. Makan apa tadi?"
Yang ditanya diam saja seraya membopong anak lelaki ku itu menuju kamar mandi.

Brrr....dingin amat ni kamar.
Ternyata AC kamar anak lelaki ku menyala pada derajat terendah, padahal dari tadi anak itu duduk deprok di lantai sambil main mabil-mobilannya.
Salah aku juga si, asyik kutak-katik Farm Ville aja, sampai tidak peduli dengan anak.
Hiks...maafin mama ya, Nak.

Aku jadi mengingat lagi kejadian tadi siang.
Karena udara panas, aku berniat membeli es buah yang mangkal di depan Giant Yasmin. Agak jauh dari rumah ku.
Baru saja ku nyalakan motor, anak lelaki ku merengek minta ikut. Panas-panas di tambah dengar rengekkan nya, cepat ku putuskan untuk mengajaknya.
Tapi karena sudah membayangkan dinginnya es buah, sampai lupa ku mengenakan jaket dan topi untuknya. Anak lelaki ku itu hanya mengenakan kaos dan celana pendek saja.

Sampai di TKP (singkatan yang ku pakai untuk menyebutkan tempat tujuanku pergi), sambil menunggu es buah, aku memesan es jeruk (kalau pake es pasti dingin ya?).
Lupa kalau di sebelahku ada anak lelaki berumur 1,5 tahun yang tidak terbiasa meminum es.

Sluuurrrp.....
Hampir setengah gelas anak lelaki ku menghabiskan es jeruk itu.
Oh my god, mudah-mudahan dia ga pilek.
Dalam perjalanan pulang, setelah membeli es buah, kulihat dari kaca spion, mata anak lelaki ku berkaca-kaca. Sepertinya karena silau, menahan panasnya matahari. Sudah tak pakai jaket, topi, tak berkacamata pula.
Haduuuhh...jangan sampai nenek-kakeknya tau. Bisa-bisa aku kena marah, plus plototan dari ayahnya.

Tambah lagi malam harinya...
Sehabis magrib, anak lelaki ku itu ku bawa ikut mengaji di rumah salah seorang tetangga. Lagi-lagi tidak ku kenakan jaket untuknya, karena menurut ku udara malam itu cukup panas.
Begitu pengajian di mulai, beriringan dengan mulai khusyu nya aku membaca Yasin, aku mulai lupa keberadaan anak lelaki ku.
Anak lelaki ku sudah berlari menjauh, mengikuti anak-anak lain yang sedang asyik bermain dekat pos ronda. Berjarak beberapa rumah dari tempatku mengaji.
Hampir 2,5 jam...udara malam.

Yah, begitulah....
Sekarang anak lelaki ku tergeletak tak berdaya.
Kata dokter, anak lelaki ku terserang Common cold.....bahasa gaulnya sih masuk angin.
Perutnya kembung dan mencret-mencret plus muntah-muntah.

Dan ini malam kedua aku tidak bisa tidur. Sudah 2 x 24 jam mata ini tak terpejam. Akibat kecerobohan aku sendiri.
Lagipula, ini konsekuensi jadi seorang ibu kalau anak sakit.
Ternyata memang tidak gampang menjadi seorang ibu rumah tangga. Apalagi, mau ikut-ikutan jadi ibu rumah tangga gaul...hihihi....

Mohon doanya ya, pren.
Semoga anak lelaki ku cepat membaik kondisinya, kembali ceria dan kembali lari-lari berkejaran dengan kakaknya. Amiin.

Sang Mantan

Thursday, April 1, 2010
ku terjaga. ku lihat jam, masih menunjukkan jam 3 pagi. Sial, bakalan ga bisa tidur lagi nih.
Ku ambil net book ku, yang sedari sore masih ku biarkan menyala. Nulis...nulis...!! Rasanya tangan ini ini sudah gatel ingin menulis.

Ada 10 message di inbox fb-ku. Ah, abaikan saja. Jari-jari ini tanpa di komando langsung mengetik blogger.com. Tapi aku tetap diam terpaku.
Apa yang akan ku tulis? Aku masih teringat mimpi barusan. Mimpi yang membuatku terjaga sepagi ini. Mimpi aneh.

Siapa dia? Mengapa dia sangat dendam padaku? Dan ingin membalasnya sekarang?

Pikiranku seperti balik ke beberapa puluh tahun yang lalu. Mencari sosok pria misterius.
Mungkin dia pernah datang di kehidupanku. Mengisi hari-hariku. Dengan begitu indah.
Mungkin ketika aku dan dia masih berseragam putih-biru. Aku dan dia satu kelas.
Mungkin dia pernah menyatakan suka padaku, dan ku jawab dengan senyuman.
Mungkin dia yang selalu membawakan tas ku setiap perjalanan pulang.
Kemungkinan-kemungkinan itu.......

Dan akhirnya aku menemukan sosok nya.
Malam ini dia datang padaku. Wajahnya ku kenal. Wajah hitam manis itu masih seperti dulu dan dia tersenyum.
Di raihnya tanganku, aku masih terdiam. Di bimbingnya aku menuju suatu jalan, jalan kenangan.
Sepanjang jalan itu dia bercerita, mengajak aku mengenang keberadaan kami dulu.
Ya, aku ingat masa-masa itu. Aku terlarut.
Ku pandangi wajahnya yang terus bercerita. Ah, aku merindukannya.
Entah kapan dan kemana rasa itu hilang?

Dia terus bercerita. Tetap membiarkan aku diam terpaku menatapnya.
Tangannya kini telah menggegam tanganku.

Tapi entah apa dan bagaimana. Ketika ku mulai masuk dalam kenangannya, ketika ku rasakan nyata kehadirannya, bersama itu pula ku rasakan sesuatu di perutku...makin lama terasa panas.
Sebuah pisau menusuk perutku. Darah merah segar mengalir deras, masih sempat ku lihat.

Makin lama makin samar-samar pandanganku. Kini ku lihat dia tertawa. Dan berlalu membiarkan aku mati tergeletak di sini...sendiri.




Sahabat

Thursday, March 25, 2010
Aku masih terlena dengan netbook-ku ketika terdengar suara pintu apartemenku diketuk.

Dengan langkah malas ku 'intip' siapa dibalik pintu itu. Ku tarik nafasku dalam-dalam.



"Hai, Mel. Masuk!" Ajakku setelah ku buka pintu itu.



"Hai, Wi. Sibuk ya?" Meli melangkah masuk. "Aku mengganggu ga?" seraya terus menuju meja makan.



"Ga, lah".



Meli, sahabatku di bangku kuliah. Kami, kurang lebih sudah 7 tahun, bersahabat. Dia sudah menikah dengan Mas Indra -yang juga sangat ku kenal- 3 tahun yang lalu. Tetapi mereka belum dikaruniai anak.



Meli sudah terbiasa datang ke apartemenku. Kapan saja dia mau. Apalagi kalau dia sedang resah, galau, atau apalah yang biasa dia sebut jika sedang berprasangka terhadap suaminya.

Seperti sekarang ini. Setidaknya itulah dugaanku.



"Aku bete, Wi," katanya memulai.

"Kamu tau kan hari ini ulang tahun perkawinan ku. Aku sudah merencanakan candle light dinner. Aku udah belanja, udah beli gaun baru, tapi..."



"oh, iya!" kataku pura-pura kaget. Ku tutup net-book ku. Ku buatkan Meli minuman kesukaannya - orange juice -, ku letakkan di hadapannya lalu ku duduk disampingnya. "Trus?"



"Tadinya aku mau buat surprise mas Indra. Tapi belum setengah hari, dia udah sms, kalau nanti malam mendadak dia harus ke luar kota, urusan kantor," di teguknya orange juice itu.

"Eh, kamu lagi bikin apa?" ceritanya terputus, pandangannya tertuju pada telur dan mentega yg ada di meja makan.



"ooo...lagi mau nyoba resep klappetart," jawabku seadanya,"Terusin ceritanya gimana tadi?"



"Iya, padahal aku dah bilang tadi pagi sebelum dia berangkat ...bla..bla..." Dan seterusnya dia akan sibuk cerita dan prasangkanya.



Sedangkan aku benar-benar tenggelam dengan resep dan bahan-bahan kue itu, tidak lagi mendengarkan curhat meli.

Meli memang begitu. Baginya cukup lega hatinya jika apa yang mengganjal di hatinya telah diungkapkannya. Dia tidak akan tersinggung jika tidak direspon, ditanggapi, cukup membiarkan dia menumpahkan segala kekesalannya.



Ah, adonan itu telah jadi. Tinggal ku masukkan ke dalam oven. Dan terakhir ku dengar Meli berkata," Aku mau tidur di rumah mama aja lah, Wi. Salam ya buat pacarmu itu, eh, jadi kan dia datang hari ini?"



"Eh, jadi...jadi...," aku agak terkejut.



"Kapan-kapan aku dikenalin donk. Okeh deh aku pulang dulu, mau langsung ke rumah mama aja." Meli beranjak dan menuju pintu setelah sebelumnya kami cipika-cipiki.



"Iya...iya. Ati-ati ya, Mel."

Ku tutup pintu apartemenku berbarengan dengan hp-ku yang berbunyi.



"Ya, halo, Mas."



"Halo, sayang. Nanti malam jadi ya kita nonton," suara berat itu sangat ku rindukan.



"Jadi donk. Mas jemput aku kan?"



"Pasti! Sampai nanti sore ya, beib. Miss you."



"Oke. Miss you too."



Sore ini aku menunggu Mas Indra, suami Meli.


















Berapa malaikat yang kau temui hari ini ?

Tuesday, March 23, 2010
Ada berapa malaikat yang kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalanan pulang kembali menuju rumah?
Atau bahkan di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?

Tidak ada?? Tidak mungkin !!
Mai kita ingat-ingat lagi.....

Mungkin dia yang membuatmu marah-marah, karena telah membuatmu terbangun ditengah malam buta, membuatmu terjaga dengan tangisan, dan kamu hanya berkata dengan bersungut-sungut, "Anak siapa siiihhh??? Nyebelin!!! Reseee!!! malem-malem nangis. Berisiiiiiikk !"

Padahal ia membangunkanmu untuk sesuatu hal bermanfaat disepertiga malam itu.

Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika tiba-tiba kamu bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu terjatuh. Membuatmu sedikit sakit dan malu, lalu kamu membentak dengan perkataan, "Pake mata doooong kalo jalan !!"

Padahal ia mengajakmu untuk berlatih sabar. Karena jika dia tidak menabrakmu, kau akan melewati hal yang lebih buruk...tertabrak mobil, mungkin??

Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk. Setiap hari dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya, ia menengadahkan tangan kepadamu. Sehingga membuatmu berpikir, "Males amat nih orang. Badan masih seger gitu tapi jadi pengemis..."

Padahal ia mengajakmu menjadi orang pemurah rezeki, setidaknya bermurah senyum.

Ya, coba deh ingat-ingat lagi.
Berapa kali dalam sehari kamu membentak, menghardik, berprasangka buruk, mencibir bahkan memaki orang lain?
Sebab mungkin disanalah malaikat itu berada.

Jadi, Senyumlah...setiap hari kepada siapa pun yang kamu jumpai.
Berpikirlah positif kepada setiap orang yang kamu temui.
Perlakukanlah oranglain dengan cara yang sama seperti kamu mengharapkan oranglain memperlakukanmu.

ALLAH selalu bekerja dengan cara yang misterius, maka selalu lah peka dalam menyikapi suatu hal.


ditulis kembali oleh: uWii

Sepadan

Friday, March 19, 2010

Seorang lelaki, tak kunjung berhasil menemukan pasangan hidupnya. Ia pernah berkenalan dengan seorang gadis yang pandai dan berbakat, tapi sayangnya gadis itu menurutnya kurang cantik.

Pernah juga ia berkenalan dengan seorang gadis cantik, tapi sayangnya perilaku dan kesetiaan gadis tersebut diragukan.

Pernah pula ia menjalin hubungan dengan seorang gadis yang cantik dan baik hati, tapi sayangnya gadis tersebut kurang pandai.

Ada seorang teman bertanya padanya, "Jadi, tipe seperti apakah yang kamu cari?"

Lelaki itu mengatakan, "Aku mencari seorang gadis cantik dan menarik, kulitnya bersih, badannya tinggi semampai, orangnya baik hati, akhlaknya mulia. Gadis itu juga haruslah pandai dan berbakat."

Temannya memprotes, "Wah sulit sekali menemukan orang yang seperti itu. Saya yakin sampai kapan pun kamu tidak akan pernah mendapatkannya."

"Kamu salah," kata si lelaki dengan penuh semangat.
"Ada gadis yang seperti itu. Aku pernah menemukan tipe idealku ini," katanya lagi.

"Lalu, kemana gadis impianmu itu?
Mengapa engkau tidak jadi menikahinya?" tanya sang teman.

"Disitulah masalahnya," ujar si lelaki sambil tersenyum kecut.
"Gadis impianku itu sama sekali tidak tertarik padaku. Ia mencari pasangan yang sepadan pula dengannya."