kamunaku.com

Ayo Jajan Yang Aman (Resep Sehat)

Saturday, September 28, 2013
Kesehatan dan kecerdasan anak salah satunya berasal dari makanan yang dikonsumsi. Anak-anak memang paling suka jajan. Terutama makanan yang bisa langsung dimakan di pinggir sekolahnya. Sebenarnya jajan yang benar dapat meningkatkan asupan energi. Namun masalahnya tidak semua jajanan baik untuk dimakan.
Jajanan yang tercemar karena kotoran, hewan, bakteri, jamur atau kadaluarsa bisa mengakibatkan sakit perut, muntah dan mencret. Ada juga jajanan yang diberi bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna dan pemanis buatan berbahaya. Lalu bagaimana kita bisa tahu jajanan itu baik dan aman? Berikut ini sedikit saya kotakkan :

Jajanan
                              Baik
                                Aman
1.       Bergizi, misal susu, kue, buah potong, dll
 1.Warna tidak mencolok (merah, kuning hijau)
2.       Terjamin halal (lihat logo halal dan tanggal kadaluarsa)
2. Tidak mengandung pemanis buatan (ciri menggunakan pemanis buatan adalah rasa makanan pahit)
3.       Enak
3.  Bersih tertutup, tidak dihinggapi lalat/serangga

4.  Tidak basi/berbau busuk

Ada lagi yang masih harus kita perhatikan dalam makanan jajanan anak-anak kita. Yaitu peralatan yang digunakan pada saat makan makanan jajanan seperti tusuk gigi, garpu, sendok, tisu atau sumpit harus bersih dan dicuci terlebih dahulu serta cuci tangan dengan sabun. Jajanan yang mengandung MSG, micin atau vetsin dan penyedap rasa tidak berbahaya kalau tidak berlebihan penggunaannya. Serta untuk makanan jajanan berkemasan berlabel perlu dibaca kandungan gizi dan tanggal kadaluarsanya.
Nah, memang lumayan repot mengawasi makanan jajanan anak-anak di sekolah. Namun bagaimana lagi, saya tidak ingin anak saya masuk rumah sakit karena jajanannya di sekolah. Demi kesehatan mereka mengapa tidak saya buatkan saja jajanan buat mereka. Selain murah, mereka bisa tentukan sendiri apa yang mereka suka, bonus "sehat" juga sudah pasti. Ini solusi terbaik buat anak-anak.  

Berikut beberapa trik saya mengantisipasi anak yang suka jajan:
  1. Memberi contoh yang baik kepada anak dengan membiasakan sarapan di rumah. Selain mengenyangkan, membiasakan anak sarapan ternyata bisa melatih kedisiplinan anak. Buat saja sarapan yang praktis dan yang mengandung nutrisi yang baik.
  2. Bila tidak sempat memasak sarapan, saya selalu sediakan makanan siap saji, seperti sereal, roti, atau kue kering yang terbuat dari gandum. Usahakan pilih yang mengandung biji-bijian sebab bisa memberikan energi lebih lama bagi anak. 
  3. Untuk anak saya yang suka gorengan, seperti ayam goreng, kentang goreng, atau nugget goreng, saya usahakan menggoreng sendiri di rumah. Menggunakan minyak goreng yang sehat. Minyak goreng yang sehat bisa dilihat dari tingkat kebeningan warnanya. Semakin bening minyak goreng maka saat digunakan untuk menggoreng minyak tidak cepat menjadi hitam atau teriksodasi sehingga meminimalkan resiko timbulnya kanker pada tubuh kita. Seperti Minyak goreng SunCo, yang diolah dari kelapa sawit yang segar. SunCo dibuat dengan teknologi mutakhir dengan melalui 5 tahapan proses, yaitu tiga kali proses pemurnian dan dua kali proses penyaringan sehingga menghasilkan minyak goreng yang baik.
Dalam berjajan, biasanya anak lebih memilih jenis jajanan yang menarik perhatian. Cara lain untuk mengalihkan keinginan anak untuk berjajan adalah dengan membawakannya bekal sekolah dari rumah. Inilah tantangan buat para ibu untuk bisa membuatkan bekal khusus untuk anak, bukan hanya menarik tetapi juga bergizi. Ibu bisa menyisipkan sayur dan buah dalam bekal sekolah anak, tentunya dengan cara yang menarik bagi anak. Membuat bekal bento, misalnya. Bekal makanan ala Jepang berisi nasi dan lauk yang dikemas secara praktis. Membuatnya pun tidak sulit jika mengetahui tehniknya. Tinggal para ibu mau tidak menyisihkan waktu untuk membuat bekal bagi anak.

Kalau saya sih, tidak rela anak sakit karena jajan yang tidak aman. Bagaimana dengan ibu?


Jambu Air

Wednesday, September 25, 2013
Sudah dua hari kemaren pohon jambu air di samping rumah berbuah. Hasilnya lumayan banyak. Dan rasanya...Manis!!


Buah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi, yakni dari 100 gr buah jambu air bisa memiliki kandungan mencapai 93% sehingga sangat cocok untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Kandungan air yang melimpah dalam buah jambu air ini juga bagus untuk menjaga kesehatan ginjal dan pencernaan serta bisa meningkatkan rasa mood atau bahagia bagi yang mengkonsumsinya.
#Panen #Indonesianfruit #Instafruit #Buah #Jambuair



Role Model Si Pemimpin Kecil

Tuesday, September 24, 2013
Setiap orangtua pada dasarnya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Mereka akan berusaha keras dengan segala daya upaya untuk bisa memenuhi kebutuhan anak. Tetapi terkadang orangtua lupa, bahwa yang dibutuhkan anak tidak hanya perhatian dari segi materiil saja. Mereka juga membutuhkan sosok/figur yang baik yang akan membentuk kepribadian anak dikemudian hari.

Ungkapan "anak adalah seorang peniru ulung", memang benar seratus persen. Melihat tingkah laku anak saya yang kecil (5 tahun) kadang membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Ia benar-benar meniru, mencontoh dan mengikuti apa yang terjadi di sekitarnya. Di sinilah peran saya sebagai orangtua di butuhkan, karena saya adalah karakter terdekat bagi anak saya. Bila ingin membangun karakter yang baik pada anak, jadilah karakter yang baik di depannya, bukan? Karena karakter setiap anak bisa berubah tergantung kondisi lingkungan yang mempengaruhinya.
Saya berusaha untuk selalu menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka. Bagaimana caranya? Berikut hal-hal yang sedang saya terapkan dalam pengasuhan terhadap anak-anak saya:

Menjalin komunikasi yang baik.
   Sebagai seorang ibu, saya selalu mengusahakan untuk selalu dapat menjaga komunikasi yang efektif dengan anak saya. Menciptakan komunikasi dua arah yang efektif. Saya harus mau dan bisa mendengarkan keinginan dan apa yang dirasakan anak. Dengan komunikasi dua arah, harapan saya anak terbiasa untuk selalu bercerita kepada saya setiap kejadian yang mereka alami.
Memberikan senyuman dan sapaan selamat pagi dengan lembut setiap hari di waktu pagi juga merupakan bentuk komunikasi yang baik. Saya yakin, jika saya melakukan itu maka suatu saat sayapun akan mendapatkan senyuman dan sapaan yang sama di hari yang lain di pagi hari.
Juga berusaha untuk selalu dapat menjaga sikap dan tutur kata dihadapan anak, walau dalam keadaan emosi dan marah. Tetapi bukan berarti saat anak saya melakukan kesalahan, saya tidak menegurnya ya. Orangtua boleh menegur anak ketika anak berbuat salah tetapi tidak dengan wajah cemberut atau mengeluarkan kata-kata kasar.

Contoh lain, saya juga membiasakan menyapa tetangga dan teman-teman ketika bertemu di jalan. Dengan ini, saya berharap anak saya bisa mengerti dan memahami arti pentingnya bersosialisasi dan memiliki teman.
Saya tidak membiasakan anak menonton acara TV yang tidak mendidik. Saya lebih memilih mematikan TV dan memberinya film sesuai usianya dengan menggunakan cd player. Kalaupun mereka menonton TV, saya akan mengajaknya "diskusi" setelah melihat acara TV tesebut, tentunya dengan bahasa mereka agar mereka dapat mengetahui apa yang mereka "peroleh" setelah menonton acara TV tersebut.

Menjaga pola makan dan olahraga teratur.
    Saya ingat sekali, waktu saya bersekolah dasar sampai SMP, ibu saya selalu menyediakan saya sarapan sebelum saya berangkat. Bahkan, beliau rela menyuapi saya jika saya masih sibuk mempersiapkan diri karena bangun kesiangan. Dan sekarang, saya terbiasa untuk sarapan sebelum beraktivitas. Apabila kita pengin agar anak hidup sehat, maka mulailah dari diri kita sendiri dulu. Salah satunya ya itu, dengan membiasakan rutin sarapan sebelum melakukan aktivitas. Selain untuk mencukupi kebutuhan gizi, sarapan bisa melatih kedisplinan anak. Tentu saja dengan sarapan yang mengandung nutrisi yang baik. Anak akan terbiasa dengan pola hidup sehat yang sudah dibiasakan sejak kecil. Karena makanan bergizi merupakan salah satu faktor penting untuk tumbuh kembang anak, bersama dengan stimulasi tentunya.

Demikian beberapa hal yang bisa membantu agar kita dapat menjadi contoh teladan bagi anak. Karena role model atau contoh keteladanan juga merupakan bentuk kasih sayang dan perhatian terhadap perkembangan anak kita.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Blog "Peran Ibu Untuk Si Pemimpin Kecil" .
#LombaBlogNUB