kamunaku.com: 2010

Rasa memiliki dan Berbagi

Saturday, August 7, 2010
Suatu hari saya pulang untuk merayakan pesta ulang tahun putri saya yang ketiga. Saya melihat dia di sudut ruang depan, menggenggam semua hadiahnya dan tidak bersedia membiarkan anak-anak lain bermain dengan hadiah yang diperolehnya. Hal pertama yang saya lihat adalah para orangtua dalam ruangan melihat peragaan egois ini. Saya merasa malu, dan lebih malu lagi karena waktu itu saya mengajar mata kuliah hubungan manusia. Dan saya tau, atau setidaknya merasakan, apa harapan para orangtua ini.



Suasana dalam ruangan benar-benar tidak enak –anak-anak berkerumun di sekeliling putri kecil saya dengan tanga terjulur mengajak bermain dengan hadiah-hadiah yang baru saja mereka berikan, dan putri saya menolak dengan kukuh. Dalam hati saya berkata, “Saya tentu harus mengajar purti saya untuk berbagi. Arti berbagi merupakan salah satu hal paling mendasar yang kami yakini.”



Saya lalu mencoba meminta secara lembut. “Sayang, maukah kamu meminjamkan mainan yang baru saja mereka berikan kepadamu?”




“Tidak,” jawabnya datar.



Cara kedua adalah kemudian dengan sedikit penalaran. “Sayang, kalau kamu mau meminjamkan mainanmu, maka kalau kamu ke rumah mereka, merekapun akan meminjamkan mainannya padamu.”


Kembali jawabannya adalah “Tidak!”



Saya menjadi lebih malu karena jelas saya tidak mepunyai pengaruh. Cara ketiga, Suap. Dengan berbisik saya berkata, “Sayang, kalau kamu mau meminjamkan mainanmu, Mama punya kejutan istimewa.”


“Aku ga mau!” bentaknya.



Saya menjadi jengkel. Saya mencoba cara keempat, saya mulai mengandalkan ancaman. “Kalau kamu tidak mau meminjamkan mainanmu, kamu akan dihukum!”


“Biarin!” teriaknya. “ini mainanku. Aku ga mau meminjamkannya!”


Akhirnya saya mengandalkan kekuatan. Saya Cuma mengambil sebagian mainan dan memberikannya kepada anak-anak lain. “Ini anak-anak, mainlah.”


Meledaklah tangis putri saya.


Seketika saya tersadar, barangkali putri saya memerlukan pengalaman memiliki benda-benda tersebut sebelum ia dapat meminjamkannya. Ia membutuhkan saya sebagai orangtua yang dapat meningkatkan kematangan emosional yang lebih tinggi melalui pengalaman itu.


Disini ada pelajaran ttg berbagi dan pertumbuhan serta kapasitas orangtua untuk mengasih dan mengasuh. Seharusnya saya membiarkan putri saya membuat pilihan bebas mengenai apakah ia ingin berbagi atau tidak. Saya dapat mengalihkan perhatian anak-anak lain pada sebuah permainan yang menarik sehingga melepas tekanan emosional pada putri saya.


Pelajarannya adalah : Sesudah anak-anak diusia putri saya mempunyai rasa memiliki yang nyata, mereka akan berbagi dengan sendirinya, dengan bebas dan spontan.


I love you, my kids!

Cerita Kentang

Thursday, August 5, 2010






Seorang Ibu Guru TK mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh anak-anak tiap murid'nya membawa kantong plastik transparan 1 buah & kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama org yg dibenci. Sehingga jmlh kentang'nya tdk ditentukan brp, tergantung jumlah org yg dibenci.

Pd hari yg disepakati masing-masing murid membawa kentang dlm kantong plastik. Ada yg berjmlh 2, ada yg 3 bahkan ada yg 5. Spt perintah guru mereka, tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama org yg dibenci. Murid-murid hrs membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yg membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega krn penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru: "Bgmn rasanya membawa kentang selama 1 minggu?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pd umumnya mereka tidak merasa nyaman hrs membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.

Ibu Guru: "Seperti itulah kebencian yg selalu kita bawa-bawa apabila kita tdk bisa memaafkan orang lain.

Sungguh sangat tdk menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu, bgmn jk kita membawa kebencian itu seumur hidup ?

Alangkah tidak nyamannya ...

Krn itu, lepaskanlah pengampunan kepada orang yang Anda benci.

Krn ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sdng memegang bola berduri. Semakin anda tdk mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yg akan merasakan sakit. Karena itu tidak ada jln lain kecuali melepaskan pengampunan.

Jd bagi yg semua orang yg pernah aku sakiti dan pernah tersinggung krn perkataan maupun perbuatanku baik sengaja maupun tidak, aku mohon maaf yah... Semoga tidak ada kebencian lg diantara kita...

MOHON MAAF LAHIR-BATIN...SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH RAMADHAN...!!!

Tiramisu

Wednesday, July 21, 2010



...Tampilannya mungkin kurang menarik, tapi jangan pernah ragukan rasa dari tart ini...,

karena :



"...SEPERTI ITULAH KAMI..." *Yusuf-Dwina in anniversary*

Gibrasyahda Kenzie Kastara

Monday, June 21, 2010

kelak dirimu besar nanti...

SOTO AYAM

Sunday, May 16, 2010
Siapkan :
* Ayam 1 ekor direbus dengan air secukupnya.
* Bihun, diseduh air panas.
* Kentang rebus 2bh.
* Toge secukupnya.
* Wortel rebus.
* Keripik kentang.
* Bawang merah goreng secukupnya.
* Lengkuas 2 cm, memarkan .
* Sereh 1 btg, memarkan.
* Garam, gula.
* Jeruk nipis.
* Daun jeruk.
* Daun bawang, seledri iris halus.

Bumbu dihaluskan:
* Bawang merah 3 bh.
* Bawang putih 5 siung.
* Jahe 1 cm.
* Kunyit 1 cm.
* Kemiri 5 bh.

Cara memasaknya:
1. Ayam rebusan di suir-suir.
2. Tumis bumbu halus, lalu masukkan bersama sereh, lengkuas, daun jeruk, garam, gula, kedalam kaldu ayam sampai mendidih.
3. Sajikan di mangkok dengan menyusun telur, toge, kentang rebus, suiran ayam dan wortel. Siram dengan kuah, taburi bawang merah goreng, daum bawang, seledri diatasnya dan tambahkan perasan jeruk nipis.
4. Soto ayam sangat sedap bila disajikan dengan sambalnya.

Black Spot Tea

Siapkan :
* 2 sachet teh celup.
* 300 ml air panas.
* 45 gram gula pasir.
* 3 batang serai, dimemarkan.
* 4 cm kayumanis.
* 100 gram cincau hitam, potong kotak 1 cm.

Cara membuat :
1. Seduh teh dengan air. Biarkan 10 menit. Saring
2. Tambahkan gula, serai dan kayumanis. Rebus dengan api kecil sampai meresap.
3. Sajikan hangat dengan potongan cincau.


*Untuk 2 gelas

Jasmine Sour Tea

Siapkan :
* 4 sachet teh melati.
* 500 ml air panas.
* 1 sdt asam jawa.
* 5 gram gula merah.
* 100 gram lengkeng kaleng.

Cara membuat :
1. Seduh teh dengan air panas
2. Tambahkan asam jawa dan gula merah. Rebus sampai mendidih. Saring
3. Sajikan hangat dengan lengkeng kaleng.


*Untuk 2 gelas

Es Teh Agar Serut

Bahan :
* 5 sachet teh celup;
* 300 ml air panas;
* 75 gram gula pasir;
* 1 sdt air jeruk lemon;
* 200 ml juice apel siap pakai;
*200 gram es batu dari air teh.

Bahan agar :
* 150 ml air;
* 2 gram agar-agar bubuk;
* 50 gram gula pasir.


Cara membuat :
1. Buat agar, rebus semua bahan sampai mendidih. Cetak di mangkok kecil, bekukan.
2. Serut dengan parutan keju. Sisihkan.
3. Seduh teh dengan air panas. Tambahkan gula dan air jeruk lemon. Aduk.
4. Tambahkan juice apel. Aduk.
5. Sajikan dengan agar-agar dan es batu.


*Untuk 4 gelas

Aku dapat bunga hari ini

Ini tulisan lama. Aku masih ingat, aku dapet tulisan ini sekitar 11 - 12 tahun yg lalu....dari sebuah koran...sebenernya teman kost yang memperlihatkan koran itu padaku.

Waktu itu, kami pun (aku dan teman2 kost yg lain) membacanya bersama-sama....atau bergantian ya?...Aku ga ingat deh. Tapi yang pasti, setelah membaca tulisan di koran itu, beberapa dari kami memajangnya di kamar masing-masing.

Ga tau kenapa aku ingat terus tulisan ini. Cekidot...

BUNGA

Aku mendapat bunga hari ini
meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku.
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar
dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya
karena hari ini ia mengirim aku bunga.

Aku mendapat bunga hari ini.
Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku
Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku.
Aku tahu ia menyesali perbuatannya
karena ia mengirim bunga padaku hari ini

Aku mendapat bunga hari ini,
padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain.
Semalam ia memukuli aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya.
Aku tidak punya uang.
Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku?
Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam,
karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.

Ada bunga untukku hari ini.
Hari ini adalah hari istimewa : inilah hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam.
Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya,
aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini….

Brokoli Sapi Lada Hitam

Saturday, May 15, 2010

Siapkan :
* 400 gram brokoli segar, cuci bersih dan potong2;
* 1 sdm gula;
* 1 sdm minyak;
* 1/2 sdt garam;
* 200 gram daging sukiyaki;
* 4 siung bawang putih, cincang halus;
* 1 ruas jahe, cincang halus;
* 3 sdm minyak goreng;
* 2 sdm kecap asin;
* 2 sdm saos tiram;
* 1 sdt maizena, larutkan dgn 2 sdm air;
* 15 gram lada hitam butir, ulek kasar (jgn pake lada hitam bubuk).

Cara membuat :
1.Rebus brokoli dengan gula selam 5 menit (jgn terlalu lama), tiriskan, cemplungkan dlm air dingin, diamkan 1 menit kemudian tiriskan lagi. Sisihkan.
2. Siapkan daging sapi lada hitam.
Tumis bawang putih dan jage hingga harum. Masukkan daging sukiyaki dan goreng dgn api besar hingga daging matang.
3. Masukkan kecap asin, saos tiram dan 200 ml air, aduk rata kemudian campurkan maizena hingga kuah mengental. Tambahkan lada hitam.
4. Susun brokoli di atas piring kemudian taruh daging di atasnya. Hidangkan.


*Untuk 4 porsi

High Energi

Bahan:
* 4 sdm havermut instan;
* 200 ml air mendidih;
* 250 gram strawberry;
* 500 gram yoghurt;
* 2 buah pisang;
* gula secukupnya (sesuai selera).

Cara membuat :
1. Campur havermut dengan air mendidih dan diamkan selama 15 menit.
2 Blender semua bahan hingga halus. Sajikan.


*Untuk 3-4 gelas.

Selamat Ulang Tahun

Monday, May 10, 2010
saat malam memeluk jiwa, beribu doa telah ku panjatkan
dan saat fajar menyapa... beribu kehangatan ingin ku pancarkan
kehangatan untuk orang-orang terkasihku,
dan diantaranya adalah dia.


Yang bersamanya aku terus merasakan cinta...
Yang bersamanya aku dapat melukis waktu...
Karena katanya, "Separuh nafasmu adalah bagian hidupku"


Dan kusadari, beberapa tahun waktumu telah berlalu bersamaku.


Selamat Ulang Tahun, Suamiku.

Semoga Allah mengkarunia kita hati yang saling mengerti.

Pandawa

Saturday, May 8, 2010





































....isenk...isenk...lg ngobrak-ngabrik file, nemu foto2 si krucil. Pengen aja di upload....http://emo.huhiho.com



Ga penting Mario Teguh



apa orang itu penting buat anda?



apakah bila anda bangkrut,

orang itu akan menyantuni anda?



tidak?

gak mungkin?

no way ?



naa terus....

kenapa orang itu masih mengganggu pikiran anda?



GAK PENTING!!!!



begitu jawab Mario Teguh di suatu acara tv swasta

ketika ada orang yg curhat tentang

perasaannya yg gundah gulana, stress,

makan tak enak, tidur tak lelap....

hanya karena memikirkan orang yg selaluuuuu saja

berpikiran dan berkomentar negatif terhadapnya.

Hargai waktu dan otak kita

dengan memikirkan hanya hal yang PENTING!



penting untuk selalu bersyukur atas

karunia dan anugerah yang telah diberikan Tuhan



penting untuk terus mengingat

bahwa semua masalah dan hambatan akan mengantar kita

selangkah lebih maju menuju kesuksesan



penting untuk TETAP SEMANGAT!!

Hidup itu pilihan

Wednesday, May 5, 2010
Teman ku memutuskan untuk mempunyai bisnis sendiri, setelah delapan tahun lima kali pindah kerja, dengan gaji (sangat) lumayan dan posisi menjanjikan.

Menurutku itu sebuah keputusan yang sangat luar biasa. Malah, keputusan itu perlu dirayakan dengan pesta kembang api, saking hebatnya. Karena, aku tau betul bagaimana proses pengambilan keputusan itu.



Setiap kali dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, untuk berbisnis sendiri, tau-tau ada perusahaan lain yang mengajaknya bergabung dengan salary nyaris dua kali lipat. Akhirnya, dia ragu dan mengikuti angin berhembus, masuk ke perusahaan baru itu.



Pekerjaan itu dinikmatinya sekian waktu, dan disaat tekadnya mulai membulat untuk keluar, bos memanggil dan mempromosikannya. Naik pangkat. Batal lagi mewujudkan mimpi.



Aku adalah orang yang paling rajin menertawakannya. Karena kesempatan itu nyaris selalu datang setiap kali dia sudah membulat-bulatkan tekad.



Sampai akhirnya, ketika bosnya minta pensiun dini dan her big boss meminta kawanku itu menggantikannya, dengan tanpa ragu dia menolak.

Ini benar-benar luar biasa. Kalau saja tawaran itu diterima, maka dalam tiga tahun, gajinya naik lima kali lipat! Keberuntungan yang membuat iri banyak orang.



But you know what? Dia marah besar waktu ku bilang dia adalah orang yang paling beruntung di dunia.



Dia bilang, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang hidup dari peruntungan. Dia bisa terlihat beruntung karena tau bagaimana memilih.



Hidup ini penuh dengan pilihan-pilihan, paket lengkap dengan resikonya.



She's right. Mungkin sudah waktunya aku memberanikan diri melihat pilihan lain yang lebih beresiko, tapi bisa membuat hidup menjadi lebih kaya. Sounds tempting, huh?





*Seperti yang dituliskan aslinya.

ANAK LELAKI KU

Sunday, April 11, 2010
duuut...preeet..preeet....
Bunyi apa ni? hmm...huek ! Bau banget.
Aku endus-enduskan hidungku, mencari sumber bunyi yang berbau itu.
Kudapati anak lelaki ku lagi diam seribu bahasa...eh, sepuluh bahasa denk, dia kan belum punya banyak kata-kata.
Dari pangkal kakinya mengalir cairan kuning berbau. Lumayan banyak.
Walah, kenapa ni anak? Aku sempat panik.

"Teteeehhh !!!!"
Yang dipanggil berlarian dari arah dapur. "Kenapa, Bu?"
"Dede pup. Mencret. Makan apa tadi?"
Yang ditanya diam saja seraya membopong anak lelaki ku itu menuju kamar mandi.

Brrr....dingin amat ni kamar.
Ternyata AC kamar anak lelaki ku menyala pada derajat terendah, padahal dari tadi anak itu duduk deprok di lantai sambil main mabil-mobilannya.
Salah aku juga si, asyik kutak-katik Farm Ville aja, sampai tidak peduli dengan anak.
Hiks...maafin mama ya, Nak.

Aku jadi mengingat lagi kejadian tadi siang.
Karena udara panas, aku berniat membeli es buah yang mangkal di depan Giant Yasmin. Agak jauh dari rumah ku.
Baru saja ku nyalakan motor, anak lelaki ku merengek minta ikut. Panas-panas di tambah dengar rengekkan nya, cepat ku putuskan untuk mengajaknya.
Tapi karena sudah membayangkan dinginnya es buah, sampai lupa ku mengenakan jaket dan topi untuknya. Anak lelaki ku itu hanya mengenakan kaos dan celana pendek saja.

Sampai di TKP (singkatan yang ku pakai untuk menyebutkan tempat tujuanku pergi), sambil menunggu es buah, aku memesan es jeruk (kalau pake es pasti dingin ya?).
Lupa kalau di sebelahku ada anak lelaki berumur 1,5 tahun yang tidak terbiasa meminum es.

Sluuurrrp.....
Hampir setengah gelas anak lelaki ku menghabiskan es jeruk itu.
Oh my god, mudah-mudahan dia ga pilek.
Dalam perjalanan pulang, setelah membeli es buah, kulihat dari kaca spion, mata anak lelaki ku berkaca-kaca. Sepertinya karena silau, menahan panasnya matahari. Sudah tak pakai jaket, topi, tak berkacamata pula.
Haduuuhh...jangan sampai nenek-kakeknya tau. Bisa-bisa aku kena marah, plus plototan dari ayahnya.

Tambah lagi malam harinya...
Sehabis magrib, anak lelaki ku itu ku bawa ikut mengaji di rumah salah seorang tetangga. Lagi-lagi tidak ku kenakan jaket untuknya, karena menurut ku udara malam itu cukup panas.
Begitu pengajian di mulai, beriringan dengan mulai khusyu nya aku membaca Yasin, aku mulai lupa keberadaan anak lelaki ku.
Anak lelaki ku sudah berlari menjauh, mengikuti anak-anak lain yang sedang asyik bermain dekat pos ronda. Berjarak beberapa rumah dari tempatku mengaji.
Hampir 2,5 jam...udara malam.

Yah, begitulah....
Sekarang anak lelaki ku tergeletak tak berdaya.
Kata dokter, anak lelaki ku terserang Common cold.....bahasa gaulnya sih masuk angin.
Perutnya kembung dan mencret-mencret plus muntah-muntah.

Dan ini malam kedua aku tidak bisa tidur. Sudah 2 x 24 jam mata ini tak terpejam. Akibat kecerobohan aku sendiri.
Lagipula, ini konsekuensi jadi seorang ibu kalau anak sakit.
Ternyata memang tidak gampang menjadi seorang ibu rumah tangga. Apalagi, mau ikut-ikutan jadi ibu rumah tangga gaul...hihihi....

Mohon doanya ya, pren.
Semoga anak lelaki ku cepat membaik kondisinya, kembali ceria dan kembali lari-lari berkejaran dengan kakaknya. Amiin.

Di ulang tahun ku

Saturday, April 3, 2010
Kemarin sepulang dari pergi, seorang teman lamaku mengirim sms.



"Wii, lu boleh boongin fb, tapi gw tetep inget tanggal 4 april".



Aku tersenyum membacanya. Sms kedua terkirim lagi.



"Wii, tolong tuh Fb lu benerin dulu.Gw mau nulis ucapan ultah jadi susah".



Hahaha....Seorang teman lama yang (kayaknya) tak pernah lupa dengan hari ulang tahunku.



Bagiku ulang tahun selalu istimewa.

Terlebih lagi akan selalu ada kado dari suamiku dan anak-anak....(hihihi...kado,bo, yang diharepin)...Setiap tahun aku akan selalu merencanakan apa yang akan ku lakukan pada hari itu dan akan menghabiskan waktu bersama mereka.



Tapi tahun ini, aku menambah keistimewaan itu.

Jauh-jauh hari aku merencanakan sesuatu yang berbeda, yang lebih berharga dan jauh lebih bermakna. Setidaknya berharga dan bermakna buat ku.



Di awali dengan mencari data apa atau siapa yang akan dituju. Bla...bla...bla...Dan kemudian pilihan jatuh pada Rumah Singgah di daerah Jakarta Utara(makasih ya, Ay).

Ya, aku ingin memberikan sedikit kesenangan ku pada mereka. Tak ada kado, kue, apalagi tiup lilin party. Hanya doa dari mereka. Mudah-mudahan menjadi berkah. Amin.



Hari ini adalah ulang tahunku. Tanggal 4 April.



Aku, yang setiap tahun, di ultahnya selalu ingin mentraktir teman-teman nongkrong ku berganti mentraktir adik-adik yang maybe not as perfect n smooth as u'r life, prend.

Mereka lebih membutuhkan...(ih, klasik banget deh).



..........



Alhamdulillahi robbil alamiin....



Ya Allah, terimalah rasa syukur ku.

syukur tiada terkira atas rahmat yang melimpah kepadaku,

Atas nikmat yang tak terhingga, yang untuk sekedar menghitungnya pun aku tak akan pernah sanggup.

KAU berikan aku seorang suami yang sangat mencintaiku (pengakuannya sih begitu...Awas aja kalo ga).

KAU ciptakan dia sebagai partner hidup, sahabat setia dan teman diskusi buatku.



Ya Allah, rasa syukur teramat sangat dariku, atas kiriman teristimewaMU, Sava dan Gibra.

KAU ciptakan mereka sebagai pewarna dan peng-indah hidupku sehingga hidupku jadi bermakna.



Ya Allah, hari ini ku bersujud padaMu.

KAU berikan aku semua kenikmatan hidup sampai di usia ini, tepatnya 32 tahun terlewati untukku.

Jadikanlah aku orang yang senantiasa bersyukur terhadap setiap rezeki dan anugrah yang Engkau berikan.



Amiin.



.......



Dear teman, dari tadi pagi, ga berhenti ucapan selamat dan doa untukku, yg lewat wall di fb, inbox ataupun sms.....so flattered....so thanksfull....big hug....

Sayang yah potongan kue nya ga cukup buat kalian semua.......



Say thanks juga buat :



1. Mama...yang, so pasti, udah melahirkan aku.

2. Mas Yusuf...thanks ya kadonya. Aku suka banget, tau!

3. Kak Sava dan Gibe....buat ciumannya disetiap pagi.

4. Mas Eko dan Bunda Eyen (plus Reno)...yang jauh-jauh dateng dari Jepang dan bawain nasi kuning khas Jepang-nya...(ngarepin i-phone juga nie...big grin... )

5. Temen-temen Komo-ers...yang jarang bertemu tapi terasa dekat.

6. Teman-teman SukDam...yang selalu menceriakan.

7. Teman-teman games FV dan SC...yang selalu memberikan hadiah-hadiah

8. Teman-teman milis, BGest, Chicers serta teman lain yang baru kenal di fb....terima kasih atas jalinan pertemanannya.
















Sang Mantan

Thursday, April 1, 2010
ku terjaga. ku lihat jam, masih menunjukkan jam 3 pagi. Sial, bakalan ga bisa tidur lagi nih.
Ku ambil net book ku, yang sedari sore masih ku biarkan menyala. Nulis...nulis...!! Rasanya tangan ini ini sudah gatel ingin menulis.

Ada 10 message di inbox fb-ku. Ah, abaikan saja. Jari-jari ini tanpa di komando langsung mengetik blogger.com. Tapi aku tetap diam terpaku.
Apa yang akan ku tulis? Aku masih teringat mimpi barusan. Mimpi yang membuatku terjaga sepagi ini. Mimpi aneh.

Siapa dia? Mengapa dia sangat dendam padaku? Dan ingin membalasnya sekarang?

Pikiranku seperti balik ke beberapa puluh tahun yang lalu. Mencari sosok pria misterius.
Mungkin dia pernah datang di kehidupanku. Mengisi hari-hariku. Dengan begitu indah.
Mungkin ketika aku dan dia masih berseragam putih-biru. Aku dan dia satu kelas.
Mungkin dia pernah menyatakan suka padaku, dan ku jawab dengan senyuman.
Mungkin dia yang selalu membawakan tas ku setiap perjalanan pulang.
Kemungkinan-kemungkinan itu.......

Dan akhirnya aku menemukan sosok nya.
Malam ini dia datang padaku. Wajahnya ku kenal. Wajah hitam manis itu masih seperti dulu dan dia tersenyum.
Di raihnya tanganku, aku masih terdiam. Di bimbingnya aku menuju suatu jalan, jalan kenangan.
Sepanjang jalan itu dia bercerita, mengajak aku mengenang keberadaan kami dulu.
Ya, aku ingat masa-masa itu. Aku terlarut.
Ku pandangi wajahnya yang terus bercerita. Ah, aku merindukannya.
Entah kapan dan kemana rasa itu hilang?

Dia terus bercerita. Tetap membiarkan aku diam terpaku menatapnya.
Tangannya kini telah menggegam tanganku.

Tapi entah apa dan bagaimana. Ketika ku mulai masuk dalam kenangannya, ketika ku rasakan nyata kehadirannya, bersama itu pula ku rasakan sesuatu di perutku...makin lama terasa panas.
Sebuah pisau menusuk perutku. Darah merah segar mengalir deras, masih sempat ku lihat.

Makin lama makin samar-samar pandanganku. Kini ku lihat dia tertawa. Dan berlalu membiarkan aku mati tergeletak di sini...sendiri.




Sahabat

Thursday, March 25, 2010
Aku masih terlena dengan netbook-ku ketika terdengar suara pintu apartemenku diketuk.

Dengan langkah malas ku 'intip' siapa dibalik pintu itu. Ku tarik nafasku dalam-dalam.



"Hai, Mel. Masuk!" Ajakku setelah ku buka pintu itu.



"Hai, Wi. Sibuk ya?" Meli melangkah masuk. "Aku mengganggu ga?" seraya terus menuju meja makan.



"Ga, lah".



Meli, sahabatku di bangku kuliah. Kami, kurang lebih sudah 7 tahun, bersahabat. Dia sudah menikah dengan Mas Indra -yang juga sangat ku kenal- 3 tahun yang lalu. Tetapi mereka belum dikaruniai anak.



Meli sudah terbiasa datang ke apartemenku. Kapan saja dia mau. Apalagi kalau dia sedang resah, galau, atau apalah yang biasa dia sebut jika sedang berprasangka terhadap suaminya.

Seperti sekarang ini. Setidaknya itulah dugaanku.



"Aku bete, Wi," katanya memulai.

"Kamu tau kan hari ini ulang tahun perkawinan ku. Aku sudah merencanakan candle light dinner. Aku udah belanja, udah beli gaun baru, tapi..."



"oh, iya!" kataku pura-pura kaget. Ku tutup net-book ku. Ku buatkan Meli minuman kesukaannya - orange juice -, ku letakkan di hadapannya lalu ku duduk disampingnya. "Trus?"



"Tadinya aku mau buat surprise mas Indra. Tapi belum setengah hari, dia udah sms, kalau nanti malam mendadak dia harus ke luar kota, urusan kantor," di teguknya orange juice itu.

"Eh, kamu lagi bikin apa?" ceritanya terputus, pandangannya tertuju pada telur dan mentega yg ada di meja makan.



"ooo...lagi mau nyoba resep klappetart," jawabku seadanya,"Terusin ceritanya gimana tadi?"



"Iya, padahal aku dah bilang tadi pagi sebelum dia berangkat ...bla..bla..." Dan seterusnya dia akan sibuk cerita dan prasangkanya.



Sedangkan aku benar-benar tenggelam dengan resep dan bahan-bahan kue itu, tidak lagi mendengarkan curhat meli.

Meli memang begitu. Baginya cukup lega hatinya jika apa yang mengganjal di hatinya telah diungkapkannya. Dia tidak akan tersinggung jika tidak direspon, ditanggapi, cukup membiarkan dia menumpahkan segala kekesalannya.



Ah, adonan itu telah jadi. Tinggal ku masukkan ke dalam oven. Dan terakhir ku dengar Meli berkata," Aku mau tidur di rumah mama aja lah, Wi. Salam ya buat pacarmu itu, eh, jadi kan dia datang hari ini?"



"Eh, jadi...jadi...," aku agak terkejut.



"Kapan-kapan aku dikenalin donk. Okeh deh aku pulang dulu, mau langsung ke rumah mama aja." Meli beranjak dan menuju pintu setelah sebelumnya kami cipika-cipiki.



"Iya...iya. Ati-ati ya, Mel."

Ku tutup pintu apartemenku berbarengan dengan hp-ku yang berbunyi.



"Ya, halo, Mas."



"Halo, sayang. Nanti malam jadi ya kita nonton," suara berat itu sangat ku rindukan.



"Jadi donk. Mas jemput aku kan?"



"Pasti! Sampai nanti sore ya, beib. Miss you."



"Oke. Miss you too."



Sore ini aku menunggu Mas Indra, suami Meli.


















Berapa malaikat yang kau temui hari ini ?

Tuesday, March 23, 2010
Ada berapa malaikat yang kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalanan pulang kembali menuju rumah?
Atau bahkan di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?

Tidak ada?? Tidak mungkin !!
Mai kita ingat-ingat lagi.....

Mungkin dia yang membuatmu marah-marah, karena telah membuatmu terbangun ditengah malam buta, membuatmu terjaga dengan tangisan, dan kamu hanya berkata dengan bersungut-sungut, "Anak siapa siiihhh??? Nyebelin!!! Reseee!!! malem-malem nangis. Berisiiiiiikk !"

Padahal ia membangunkanmu untuk sesuatu hal bermanfaat disepertiga malam itu.

Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika tiba-tiba kamu bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu terjatuh. Membuatmu sedikit sakit dan malu, lalu kamu membentak dengan perkataan, "Pake mata doooong kalo jalan !!"

Padahal ia mengajakmu untuk berlatih sabar. Karena jika dia tidak menabrakmu, kau akan melewati hal yang lebih buruk...tertabrak mobil, mungkin??

Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk. Setiap hari dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya, ia menengadahkan tangan kepadamu. Sehingga membuatmu berpikir, "Males amat nih orang. Badan masih seger gitu tapi jadi pengemis..."

Padahal ia mengajakmu menjadi orang pemurah rezeki, setidaknya bermurah senyum.

Ya, coba deh ingat-ingat lagi.
Berapa kali dalam sehari kamu membentak, menghardik, berprasangka buruk, mencibir bahkan memaki orang lain?
Sebab mungkin disanalah malaikat itu berada.

Jadi, Senyumlah...setiap hari kepada siapa pun yang kamu jumpai.
Berpikirlah positif kepada setiap orang yang kamu temui.
Perlakukanlah oranglain dengan cara yang sama seperti kamu mengharapkan oranglain memperlakukanmu.

ALLAH selalu bekerja dengan cara yang misterius, maka selalu lah peka dalam menyikapi suatu hal.


ditulis kembali oleh: uWii

Bayar listrik

Monday, March 22, 2010
Begitu masuk ruangan itu, aku langsung mengambil duduk dekat loket pembayaran.
Pufh...nomor 28. Masih cukup lama giliranku.
Sambil menunggu, mataku tertuju pada seseorang yang duduk di seberangku.

Seorang ibu muda...Ya, mungkin usianya tak beda jauh denganku.
Wajahnya khas Indo...
Rambutnya panjang - diikat satu - hitam lurus...sangat terawat. Mengenakan dress mini biru, selaras dengan warna tas yang ada dipangkuannya...sekilas terlihat merknya yang cukup terkenal.
Ditambah gelang-gelang di tangan, mempermanis gerakannya.

Mataku terus mencuri pandang ke arahnya.
Kini ke bagian bawah. Kelom geulis. Alas kaki berlukis dengan
high 7 cm itu menyempurnakan penampilannya.
Cantik!!

"Antrian 20!"
Panggilan petugas loket mengagetkanku, bersamaan dengan beranjaknya wanita itu ke arah loket.

"2 bulan. Tiga ratus lima belas ribu," kata petugas di loket.

Suara mas-mas di loket itu cukup terdengar olehku. Toh, letak tempat dudukku memang sangat dekat ke loket.

"Tapi uang saya hanya dua ratus ribu, Mas. Ga cukup buat 2 bulan," jawab wanita itu.
Juga terdengar jelas oleh ku.

"Ibu ambil duitnya aja dulu, nanti balik lagi," jelas mas-mas itu acuh tak acuh.

"Tolong lah, mas. Saya bayar 1 bulan dulu ya,"

"Ga bisa,Bu. Ibu balik lagi. Saya tunggu!"

Wanita itu meninggalkan loket. Bukan pergi, tetapi langsung duduk tepat disamping ku.

"Huh! Panas begini gw di suruh balik!" gerutunya.

Dibukanya tas ber-merk itu. Terlihat dia mengeluarkan empat lembar uang ratusan ribu dari dompet.

Menoleh sesaat ke arahku. Mata kami beradu pandang.

Sambil mengangkat bahu, dia berkata, "namanya juga usaha..."

Dia pun kembali berjalan ke arah loket.


ditulis oleh: uWii, 12 Maret 2010
Ps. Aku juga punya loh kelom lukis itu...Yuk di pesan!

menangis dalam diam

Friday, March 19, 2010
Menangis dalam diam...
itu yang sering dilakukannya.
Sudah pasti ada yang dirasakannya.
Tapi mengapa dia tak bicara,
setidaknya padaku.

Malam ini kau menangis lagi.
Aku tau kau menyayangi kami,
karena itu kau tak ingin kami tau,
apa yang telah terjadi.

Tapi ku tak mengerti...
Adakah kekuatan dalam tangismu.
Kekuatan apa dalam diammu...
Yang pasti masih ada senyum setelah itu.

Bunda,
bicaralah padaku,
bagilah rasa itu.
Karena aku tak ingin melihatmu...
Menangis dalam diam.


ditulis 2 Juli 2009
..........
ku butuh tempat,
apa pun atau siapa pun.
Entah sampai kapan aku kuat.....
Ah, betapa egoisnya aku.
............


ditulis 24 Juni 2009

Terima kasih

Tuhan....
terima kasih.
Kau berikan aku cobaan ini.
Ku terima sebagai tanda bahwa Kau masih mengingatku.

Tuhan...
terima kasih.
Kau berikan aku kekuatan,
kekuatan untuk melalui semua ini.

Tuhan...
Tetaplah disampingku, jadikan aku
orang yang selalu setia mengingat-Mu.


ditulis 30 Juni 2009

Bersyukurlah...

Bersyukurlah karena kita belum punya semua hal yang kita inginkan,
karena jika sudah, apalagi yang akan kita cari?

Bersyukurlah saat kita tak tau sesuatu,
karena berarti kita masih berkesempatan untuk belajar.

Bersyukurlah atas saat-saat sulit kita,
karena pada masa itulah kita bisa berkembang.

Bersyukurlah atas keterbatasan kita,
karena keterbatasan itu memberikan kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Bersyukurlah jika kita mendapat tantangan baru,
karena tantangan itu akan membuat kita lebih kuat.

Bersyukurlah atas kesalahan yang terjadi pada hidup kita,
karena kesalahan itu memberi pelajaran yang berharga.

Bersyukurlah disaat kita merasa jemu dan bosan,
karena berarti kita sudah menemukan hal yang berbeda.

Bersyukurlah atas masalah yang sedang kita hadapi,
karena dari masalah itu bisa jadi karunia kita.

Sepadan


Seorang lelaki, tak kunjung berhasil menemukan pasangan hidupnya. Ia pernah berkenalan dengan seorang gadis yang pandai dan berbakat, tapi sayangnya gadis itu menurutnya kurang cantik.

Pernah juga ia berkenalan dengan seorang gadis cantik, tapi sayangnya perilaku dan kesetiaan gadis tersebut diragukan.

Pernah pula ia menjalin hubungan dengan seorang gadis yang cantik dan baik hati, tapi sayangnya gadis tersebut kurang pandai.

Ada seorang teman bertanya padanya, "Jadi, tipe seperti apakah yang kamu cari?"

Lelaki itu mengatakan, "Aku mencari seorang gadis cantik dan menarik, kulitnya bersih, badannya tinggi semampai, orangnya baik hati, akhlaknya mulia. Gadis itu juga haruslah pandai dan berbakat."

Temannya memprotes, "Wah sulit sekali menemukan orang yang seperti itu. Saya yakin sampai kapan pun kamu tidak akan pernah mendapatkannya."

"Kamu salah," kata si lelaki dengan penuh semangat.
"Ada gadis yang seperti itu. Aku pernah menemukan tipe idealku ini," katanya lagi.

"Lalu, kemana gadis impianmu itu?
Mengapa engkau tidak jadi menikahinya?" tanya sang teman.

"Disitulah masalahnya," ujar si lelaki sambil tersenyum kecut.
"Gadis impianku itu sama sekali tidak tertarik padaku. Ia mencari pasangan yang sepadan pula dengannya."




Masih tentang kemarin

Monday, March 15, 2010
Masih tentang kemarin......


Pagi ini ku terbangun, jam masih menunjukkan pukul 3 pagi. Alhamdulillah....

Terima kasih ya, Allah...

Kau masih berikan aku kesempatan.



Kemarin putri kecilku sudah bisa full melaksanakan sholat 5 waktunya....Alhamdulillah.

Dari bangun pagi tanpa menolak dia mau sholat Subuh....sampai sebelum dia tertidur jam 8 malam dia masih mau sholat Isya.

Ah, Putri cantik itu sangat membanggakan. Besok dan seterusnya tetap seperti itu ya, nak.



Hari ini ku lalui sama seperti kemarin,

pikiran "kematian" itu masih betah di otakku.

hanya saja aku merasa lebih "santai"....pasrah, tepatnya.



Ada 1 hal yang kusadari, suatu ketika kita semua akan berpisah.

Aku tau, bahwa aku tidak akan selamanya bersama mereka,

orang-orang yang sangat kusayang.



Tapi setidaknya ada rasa syukur teramat besar aku masih bisa melewati hari ini dengan penuh kasih buat mereka....

Terima kasih Ya Allah.

Tak ada yang abadi

takkan selamanya tanganku mendekapmu
takkan selamanya raga ini menjagamu


seperti alunan detak jantungku
tak bertahan melawan waktu
semua keindahan yang yang memudar
atau cinta yang telah memudar
...........


Lagu peterpan itu terus mengiang di telingaku.
Sama dan menjadi satu dengan pikiran tentang kematian, yang beberapa hari ini bercokol di otak ku.


Mati.
Semua orang akan mati. Siapapun. Tak ada yang bisa tau kapan kematian itu datang dan tak ada yang bisa menolaknya. Takdir Sang Penguasa Hidup.


Jika waktu itu tiba bagiku.....Apa 'bekal'ku?
Pikiran itu terus menggelayut di kepalaku.



Aku tau,

segala hal yg terjadi dalam hidup kita, adalah karena kehendak Allah….hanya kehendak-Nya….



Ya Allah, Ya Robb...
Setiap malam, ku menangis melihat anak-anakku yang sedang tertidur lelap.
Mereka masih terlalu kecil untuk ku tinggal,
Masih banyak hal yang belum ku ajarkan pada mereka,

Masih terlalu banyak urusan dunia yang belum keselesaikan.



Malam terus berganti malam,

terus ku lewati dengan tangisan,

tangisan meminta belas kasihan-Mu.



dan hari ini pikiran itu memuncak.
Tiba-tiba aku merasa "saatnya sudah dekat."
Aku menangis...menangis sejadi-jadinya dan sekuat-kuatnya.


Ya Allah...Al Ghafuur...Al Kariim...Penguasa Kehidupan dan Kematian...
bukannya aku menolak takdir-Mu,
Aku ga sanggup meninggalkan mereka.....

GUE GA PUNYA HAPE !!!

Wednesday, March 10, 2010
Hape, henpon, te-ge (telepon tenggam maksudnya...bukan tante girang...) dllajr -sebutanku untuk kalimat "dan lail-lain".
Aku akui, aku memang agak2 gaptek ya dengan barang satu ini. Aneh ?? Ya, begitu deh aku.


Dimana semua orang,....hare gene...., pasti b'hape.
Dari tukang bakso, tukang sayur, satpam, pembokat, sampai pernah aku liat ada pengemis lg asik ngobrol pake hp-nya. Hebat!!!
Kayaknya sekarang hp bukan lagi barang tersier tp sudah jd kebutuhan primer.


Gimana ya dengan aku? Punya hp satu aja....ga pernah di aktif-in. Kalo pun aktif, pasti dalam kondisi "silent". Udah beberapa kali....beratus kali, kali ya....temen2ku marah2 karena sms mereka lama banget ku bales atau karena telepon ga ku angkat2. hihihi....maap, pren.


Dulu semasa hamil anak keduaku, aku coba untuk ga b'hp. 1 minggu berlanjut ke 1 bulan....lanjut lagi 2 bulan...sampai 3 bulan lebih. Mungkin berawal dari situ kali ya. Terasa lebih tenang aja....bleh.
Tambah lagi 3 hp ku yang terdahulu rusak tanpa sengaja. Ada yang terkena petir - lagi di charge hujan turun disetai petir (...lebay...); ada lagi yang karena sok tau-nya aku, dicharge dengan bukan charger nya; dan yang satu lagi...biasalah...dibanting anakku.


Ya, begitulah hubunganku dengan hape.
Biar deh....aku ya aku.....yg gaptek hp....apalagi bb.......emang gw pikiriiin.....
Tapi mungkin beda kasus kalo aku punya I-phone !!!!!.....hahaha....






ditulis oktober 2009

Si Besar yang pesek

Kali ini aku masih saja sibuk memasukkan baju-baju ke dalam tas. Baju anak-anak sudah pasti yang paling banyak.

Begini ni kalau mau bepergian membawa "rombongan sirkus", repot.
Tidak boleh ada yang tertinggal.
Susu dede, sikat gigi sampai boneka kakak...ga boleh lupa.

Tiba-tiba putri cantikku masuk mengagetkan ku. Hmm....keringatnya mengalahkan wangi2an di kamarku. Pasti habis main kejar-kejaran dengan teman-temannya, pikirku.

"Ma, aku ga mau ikut deh. Boleh ya? Aku mau di rumah aja kayak ayah," masih terengah-engah.

"Emangnya kenapa?"

"Ga apa-apa sih. Aku mau main sama temen-temen aja di sini. Boleh ya, Ma?" pintanya.

"Yaaa....masa mama pergi sendiri, Kak?"

Tapi gadis kecil itu langsung berlari keluar tanpa mempedulikan pertanyaanku.

Pandangan ku kembali tertuju pada tumpukan baju di atas tempat tidur. Ragu.

Hanya beberapa menit...lalu, ku rapi kan lagi baju-baju itu, kali ini satu persatu ku masukan kembali ke dalam lemari.

Untuk kesekian kali, aku tak akan memaksa mereka ikut. Karena dengan alasan apa pun sebenarnya aku tau mengapa mereka begitu.

Ingatanku kembali ke beberapa bulan yang lalu, ketika aku mau ke Bandung. Semua berebut ingin ikut.

Waktu itu ke bandung ngapain yah? Oya, silaturahmi dengan keluarga baru.

Padahal sekarang sama, mau ke Bandung lagi. Inti tujuan sama...Silaturahmi, ke keluarga yang berbeda.

Tapi kali ini tidak akan ada rombongan.....Karena ga ada arena?

Ah, arena......andai kau masih ada. at wits' end






ditulis Oktober 2009

Positive thinking yuuukk....

Thursday, March 4, 2010
Kalau yang kita pikirkan baik,
yang terjadi adalah baik.

Kalau yang kita pikirkan jahat,

yang terjadi juga adalah jahat.



Pikiran memang ruar biasa.....Saat berpikir secara sadar atau tidak, katanya pikiran kita bisa menjelajah kemana-mana menembus ruang dan waktu. Bedanya, disaat berpikir sadar, kita bermain dengan nalar dimana kita bisa memilih/menolak. Tapi pikiran bawah sadar, tidak bisa bernalar.



Pernah aku baca suatu buku......(judul dan penulisnya lupa deh....), pikiran itu sama dengan suatu kebun atau ladang. Jadi inget kalau bermain Farm Ville. Di FV itu kita bebas menanam tanaman yang kita inginkan. Kalo yang kita tanam bibit stroberi (tulisan Indonesia nih....) ya otomatis kita panen buah stroberi juga, tanam padi panen padi. Ga mungkin kita tanam padi panennya stroberi. Trus, di FV itu juga kita bisa mendekor ladang sesuai keinginan kita. Kita kasih pagar, hewan2, apa aja! Pokoknya asyiklah kalo lg main FV......serasa orkay yg punya ladang seluas itu.....hahaha.....



Begitu juga pikiran. Kalo kita mau memikirkan yang baik2......yang terjadi adalah baik. Memikirkan hal-hal yang positif.......yang terjadi adalah positif. Ini terlepas dari reaksi orang lain terhadap kita loh. Beda lagi tema tulisannya.



Jadi, mulai sekarang aku mau mencoba untuk memikirkan yang positif2 aja.......Hal-hal yang negatif/tidak baik nanti aku susun dulu supaya hasilnya baik.....(...halah...).

Juga buat seorang teman-ku...(siapa ya??? emang dia baca tulisan ini ???), cobalah untuk berpikir positif......terhadap apapun dan siapapun termasuk terhadap ku. Oke, Cui !!!





ditulis awal maret 2010

Telepon

Wednesday, March 3, 2010
Panas!! Di siang yang panas ditambah dapet berita panas yang bikin kepala panas.
Alhamdulillah.....hati masih bersih.


Tiba-tiba, tanpa disangka-sangka, baru saja kaki ini melangkah masuk ke kamar hp berbunyi. Diseberang sana dengan suara tinggi menuding aku sebagai penyebab ributnya rumah tangga orang lain. Ada seorang suami yang memarahi istrinya habis-habisan karena mengetahui sang istri berhutang besar dimana-mana. Dan katanya, sang suami dapat berita itu dari aku. WHAT ???!!!



Aku terkejutlah. Hampir saja aku membalas suara diseberang telepon itu dengan marah-marah juga. Tapi untuk sekian detik pertama ku terdiam, ku biarkan suara wanita diseberang telepon itu terus menyerocos. Sampai sekian menit aku masih terdiam karena aku ga diberi kesempatan untuk bicara.

Alhamdulillah, mungkin karena saat itu aku berada didalam kamar bersama anak2ku, aku masih bisa berpikir jernih. Dalam terdiamnya aku, aku berpikir :



"Orang ini sedang dalam kondisi yang tertekan dan kalut sehingga ga tau gimana harus bersikap".



Ku biarkan dia puas meluapkan amarahnya, memaki-maki aku. Dan setelah wanita di telepon itu diam , aku mulai bicara dan hanya cukup membalasnya.....: "Bu, mungkin ibu salah sambung, saya Dwina...bukan Dina !"





ps: cerita ini fiksi. Jika ada kesamaan nama, lokasi dan kejadian itu hanya kebetulan saja.