kamunaku.com: September 2013

Ayo Jajan Yang Aman (Resep Sehat)

Saturday, September 28, 2013
Kesehatan dan kecerdasan anak salah satunya berasal dari makanan yang dikonsumsi. Anak-anak memang paling suka jajan. Terutama makanan yang bisa langsung dimakan di pinggir sekolahnya. Sebenarnya jajan yang benar dapat meningkatkan asupan energi. Namun masalahnya tidak semua jajanan baik untuk dimakan.
Jajanan yang tercemar karena kotoran, hewan, bakteri, jamur atau kadaluarsa bisa mengakibatkan sakit perut, muntah dan mencret. Ada juga jajanan yang diberi bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna dan pemanis buatan berbahaya. Lalu bagaimana kita bisa tahu jajanan itu baik dan aman? Berikut ini sedikit saya kotakkan :

Jajanan
                              Baik
                                Aman
1.       Bergizi, misal susu, kue, buah potong, dll
 1.Warna tidak mencolok (merah, kuning hijau)
2.       Terjamin halal (lihat logo halal dan tanggal kadaluarsa)
2. Tidak mengandung pemanis buatan (ciri menggunakan pemanis buatan adalah rasa makanan pahit)
3.       Enak
3.  Bersih tertutup, tidak dihinggapi lalat/serangga

4.  Tidak basi/berbau busuk

Ada lagi yang masih harus kita perhatikan dalam makanan jajanan anak-anak kita. Yaitu peralatan yang digunakan pada saat makan makanan jajanan seperti tusuk gigi, garpu, sendok, tisu atau sumpit harus bersih dan dicuci terlebih dahulu serta cuci tangan dengan sabun. Jajanan yang mengandung MSG, micin atau vetsin dan penyedap rasa tidak berbahaya kalau tidak berlebihan penggunaannya. Serta untuk makanan jajanan berkemasan berlabel perlu dibaca kandungan gizi dan tanggal kadaluarsanya.
Nah, memang lumayan repot mengawasi makanan jajanan anak-anak di sekolah. Namun bagaimana lagi, saya tidak ingin anak saya masuk rumah sakit karena jajanannya di sekolah. Demi kesehatan mereka mengapa tidak saya buatkan saja jajanan buat mereka. Selain murah, mereka bisa tentukan sendiri apa yang mereka suka, bonus "sehat" juga sudah pasti. Ini solusi terbaik buat anak-anak.  

Berikut beberapa trik saya mengantisipasi anak yang suka jajan:
  1. Memberi contoh yang baik kepada anak dengan membiasakan sarapan di rumah. Selain mengenyangkan, membiasakan anak sarapan ternyata bisa melatih kedisiplinan anak. Buat saja sarapan yang praktis dan yang mengandung nutrisi yang baik.
  2. Bila tidak sempat memasak sarapan, saya selalu sediakan makanan siap saji, seperti sereal, roti, atau kue kering yang terbuat dari gandum. Usahakan pilih yang mengandung biji-bijian sebab bisa memberikan energi lebih lama bagi anak. 
  3. Untuk anak saya yang suka gorengan, seperti ayam goreng, kentang goreng, atau nugget goreng, saya usahakan menggoreng sendiri di rumah. Menggunakan minyak goreng yang sehat. Minyak goreng yang sehat bisa dilihat dari tingkat kebeningan warnanya. Semakin bening minyak goreng maka saat digunakan untuk menggoreng minyak tidak cepat menjadi hitam atau teriksodasi sehingga meminimalkan resiko timbulnya kanker pada tubuh kita. Seperti Minyak goreng SunCo, yang diolah dari kelapa sawit yang segar. SunCo dibuat dengan teknologi mutakhir dengan melalui 5 tahapan proses, yaitu tiga kali proses pemurnian dan dua kali proses penyaringan sehingga menghasilkan minyak goreng yang baik.
Dalam berjajan, biasanya anak lebih memilih jenis jajanan yang menarik perhatian. Cara lain untuk mengalihkan keinginan anak untuk berjajan adalah dengan membawakannya bekal sekolah dari rumah. Inilah tantangan buat para ibu untuk bisa membuatkan bekal khusus untuk anak, bukan hanya menarik tetapi juga bergizi. Ibu bisa menyisipkan sayur dan buah dalam bekal sekolah anak, tentunya dengan cara yang menarik bagi anak. Membuat bekal bento, misalnya. Bekal makanan ala Jepang berisi nasi dan lauk yang dikemas secara praktis. Membuatnya pun tidak sulit jika mengetahui tehniknya. Tinggal para ibu mau tidak menyisihkan waktu untuk membuat bekal bagi anak.

Kalau saya sih, tidak rela anak sakit karena jajan yang tidak aman. Bagaimana dengan ibu?


Jambu Air

Wednesday, September 25, 2013
Sudah dua hari kemaren pohon jambu air di samping rumah berbuah. Hasilnya lumayan banyak. Dan rasanya...Manis!!


Buah ini memiliki kandungan air yang cukup tinggi, yakni dari 100 gr buah jambu air bisa memiliki kandungan mencapai 93% sehingga sangat cocok untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Kandungan air yang melimpah dalam buah jambu air ini juga bagus untuk menjaga kesehatan ginjal dan pencernaan serta bisa meningkatkan rasa mood atau bahagia bagi yang mengkonsumsinya.
#Panen #Indonesianfruit #Instafruit #Buah #Jambuair



Role Model Si Pemimpin Kecil

Tuesday, September 24, 2013
Setiap orangtua pada dasarnya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Mereka akan berusaha keras dengan segala daya upaya untuk bisa memenuhi kebutuhan anak. Tetapi terkadang orangtua lupa, bahwa yang dibutuhkan anak tidak hanya perhatian dari segi materiil saja. Mereka juga membutuhkan sosok/figur yang baik yang akan membentuk kepribadian anak dikemudian hari.

Ungkapan "anak adalah seorang peniru ulung", memang benar seratus persen. Melihat tingkah laku anak saya yang kecil (5 tahun) kadang membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Ia benar-benar meniru, mencontoh dan mengikuti apa yang terjadi di sekitarnya. Di sinilah peran saya sebagai orangtua di butuhkan, karena saya adalah karakter terdekat bagi anak saya. Bila ingin membangun karakter yang baik pada anak, jadilah karakter yang baik di depannya, bukan? Karena karakter setiap anak bisa berubah tergantung kondisi lingkungan yang mempengaruhinya.
Saya berusaha untuk selalu menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka. Bagaimana caranya? Berikut hal-hal yang sedang saya terapkan dalam pengasuhan terhadap anak-anak saya:

Menjalin komunikasi yang baik.
   Sebagai seorang ibu, saya selalu mengusahakan untuk selalu dapat menjaga komunikasi yang efektif dengan anak saya. Menciptakan komunikasi dua arah yang efektif. Saya harus mau dan bisa mendengarkan keinginan dan apa yang dirasakan anak. Dengan komunikasi dua arah, harapan saya anak terbiasa untuk selalu bercerita kepada saya setiap kejadian yang mereka alami.
Memberikan senyuman dan sapaan selamat pagi dengan lembut setiap hari di waktu pagi juga merupakan bentuk komunikasi yang baik. Saya yakin, jika saya melakukan itu maka suatu saat sayapun akan mendapatkan senyuman dan sapaan yang sama di hari yang lain di pagi hari.
Juga berusaha untuk selalu dapat menjaga sikap dan tutur kata dihadapan anak, walau dalam keadaan emosi dan marah. Tetapi bukan berarti saat anak saya melakukan kesalahan, saya tidak menegurnya ya. Orangtua boleh menegur anak ketika anak berbuat salah tetapi tidak dengan wajah cemberut atau mengeluarkan kata-kata kasar.

Contoh lain, saya juga membiasakan menyapa tetangga dan teman-teman ketika bertemu di jalan. Dengan ini, saya berharap anak saya bisa mengerti dan memahami arti pentingnya bersosialisasi dan memiliki teman.
Saya tidak membiasakan anak menonton acara TV yang tidak mendidik. Saya lebih memilih mematikan TV dan memberinya film sesuai usianya dengan menggunakan cd player. Kalaupun mereka menonton TV, saya akan mengajaknya "diskusi" setelah melihat acara TV tesebut, tentunya dengan bahasa mereka agar mereka dapat mengetahui apa yang mereka "peroleh" setelah menonton acara TV tersebut.

Menjaga pola makan dan olahraga teratur.
    Saya ingat sekali, waktu saya bersekolah dasar sampai SMP, ibu saya selalu menyediakan saya sarapan sebelum saya berangkat. Bahkan, beliau rela menyuapi saya jika saya masih sibuk mempersiapkan diri karena bangun kesiangan. Dan sekarang, saya terbiasa untuk sarapan sebelum beraktivitas. Apabila kita pengin agar anak hidup sehat, maka mulailah dari diri kita sendiri dulu. Salah satunya ya itu, dengan membiasakan rutin sarapan sebelum melakukan aktivitas. Selain untuk mencukupi kebutuhan gizi, sarapan bisa melatih kedisplinan anak. Tentu saja dengan sarapan yang mengandung nutrisi yang baik. Anak akan terbiasa dengan pola hidup sehat yang sudah dibiasakan sejak kecil. Karena makanan bergizi merupakan salah satu faktor penting untuk tumbuh kembang anak, bersama dengan stimulasi tentunya.

Demikian beberapa hal yang bisa membantu agar kita dapat menjadi contoh teladan bagi anak. Karena role model atau contoh keteladanan juga merupakan bentuk kasih sayang dan perhatian terhadap perkembangan anak kita.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Blog "Peran Ibu Untuk Si Pemimpin Kecil" .
#LombaBlogNUB

Sejenak Hening - Adjie Silarus

Saturday, September 21, 2013
foto : google
Berheninglah sejenak. Bersejenaklah dalam hening. Akan banyak makna dan keindahan dalam hidup yang kita dapatkan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikian metagraf buku Sejenak Hening Adjie Silarus.
Baris pembukaan yang akan mengantarkan kita kepada sebuah tehnik meditasi sederhana. Tehnik meditasi yang melatih kita untuk menghargai dan menghayati kejadian yang terjadi saat ini, detik ini, dan pada momen ini. Seperti diketahui, sekarang ini banyak orang yang memilih meditasi sebagai cara untuk membantu menyeimbangkan pikiran, kesehatan, bahkan manajemen diri.
Adjie Silarus sendiri adalah seorang meditator, yang menguasai dan memahami Meditasi, Meditative Mind dan Harmonic Mind. Lulusan sarjana psikologi berpredikat cumlaude ini juga menjadi salah satu trainer di Rumah Perubahan yang dimotori oleh Renald Kasali.

Dalam buku Sejenak Hening ini, AdjieSilarus menuliskan setiap bab berdasarkan pengalaman hidupnya, secara acak. Tehnik penyampaian cerita yang ringan, menghibur, dan santai membuat kita dengan mudah dapat memahami inti dari setiap bab.

Di bab awal, Adjie Silarus dengan sederhana menganalogikan "jendela" dengan "indra kita". Tutuplah jendela saat hujan atau badai menerpa, bermakna tutuplah indera kita saat hal-hal buruk mulai mempengaruhi hidup kita.

Sebagian besar dari kita membiarkan jendelanya terbuka setiap saat, mempersilakan semua yang ada di luar dirinya masuk menyerbu, menembus, dan membuatnya sedih serta menciptakan masalah bagi dirinya sendiri. Tetapi, setelah itu terjadi, mencari-cari siapa yang bisa menjadi sasaran empuk untuk disalahkan. (Sejenak Hening - Halalaman 5)

Disebutkan, kebanyakan dari kita, sangat pintar dalam mempersiapkan hidup, tapi tidak pintar menjalaninya. Banyak dari kita yang hidup terjebak oleh masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Kita tanpa sadar melupakan hari ini, melupakan waktu 24 jam yang harusnya bisa digunakan sebaik mungkin. Padahal, hidup di hari ini adalah satu-satunya masa saat kita benar-benar hidup. Mencoba memandang setiap kejadian dari sudut yang berbeda dan positif, akan menjadikannya sebuah sumber kedamaian diri.
Sejenak hening akan membawa kita kembali ke rumah, ke nafas kita sebagai manusia, sehingga kita menemukan apa itu yang disebut bahagia, yang ternyata kebahagiaan itu selalu ada.

---------------------------------------------------------------------------------
Sejenak Hening merupakan karya Adjie Silarus yang saya baca pertama kali. Teasernya saya dapatkan dari email KEB. Walau belum selesai saya membacanya, tapi saya berani merekomendasikan bahwa ini sebuah buku yang sangat bagus untuk dibaca. Apalagi dipahami dan lalu dipraktekkan :)

Untuk segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, ucapkanlah dengan penuh kesederhanaan, "Terimakasih, Tuhan...."


Nasi Goreng Sonug Saos Tiram (Bekal anak sekolah)

Tuesday, September 17, 2013
Membuat bekal sekolah sebenarnya mudah. Bekal bento, misalnya, bekal sekolah yg ciamik dan lagi nge-trend saat ini. Sayangnya, saya belum mahir membuat bento, tak apalah. Saya pilih makanan yang sedang anak-anak sukai, nasi goreng! Tambahkan sedikit sayur dan lauk, lalu buat makanan itu terlihat menarik oleh anak. Dengan membawa bekal sendiri dari rumah, meminimalisir anak makan jajanan sekolah yang belum terjamin kebersihannya.

Bahan :
* Nasi putih
* Buncis, iris serong
* 3 siung Bawang putih, cincang halus
* 1 buah Bawang bombay, iris.
* 1,5 sdm Saos tiram
* 1/2 sdt Gula putih
Pelengkap :
* Sosis goreng
* Nugget goreng
* Telur, dadar tipis.
 
Cara Membuat :
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum, tambahkan saos tiram, gula putih dan garam.
2. Campurkan buncis yang telah dipotong serong. Aduk rata.
3. Masukkan nasi putih, lalu tambahkan kecap secukupnya. Aduk sampai bumbu merata.
4. Sajikan dengan bahan pelengkap. Hias dengan irisan tomat.

Dear Daughter - Kenangan Mama

Sunday, September 15, 2013
Kenangan mama tentang KaSava adalah saat KaSava bertanya mengapa mama mengganti nama Sava waktu kecil. 
Lalu mama menjawab, Namamu lebih indah dengan Savaira Yuktana Vidyasmara.
Dan kaka pun berlalu dengan wajah ketidakpuasan.

Kenangan mama tentang kaSava adalah saat kaka bertanya, "Mengapa kita tidak berpegangan tangan lagi saat tidur?" 
Lalu mama menjawab," Kapanpun kaka mau, mama akan selalu pegang tangan kaka."
Dan kaka dengan ketus bilang, "Mama bohong!"

Kenangan mama tentang kaSava adalah saat kaka bertanya, kalau kaSava dan deGibe berantem, siapa yang mama bela? 
Lalu mama menjawab, mama akan memeluk kalian berdua dan memohon supaya kalian berdamai.
Dan kaka pun berlalu dengan wajah cemberut.

Kenangan mama tentang kaSava adalah saat kaSava bilang, "Kaka mau masuk pesantren, ma." 
Saat itu mama langsung menolak tanpa alasan.
Dan kaka pun blg, "Mama ngga gaul!"

Anak mama, Savaira...
Semua hal tentang kaka pasti mama ingat, pasti mama peduli. Semua hal yang membuat kaka terlihat tidak puas dengan jawaban mama, mama mengingatnya. Sedih rasanya, kaka sering bilang, "mama mah ga peduli lagi sama aku". Mama tau apa yang sebenarnya kaka inginkan.

KaSava sayang...
Nama adalah doa. Memang, mama dan ayah telah menyiapkan beberapa nama untukmu sebelum kaka lahir, nama yang bagus dengan arti khusus. Tetapi pilihan dalam namamu sekarang teruntai doa yang sangat indah, doa mama dan ayah agar kelak kaka menjadi perempuan pandai yang penuh cinta; yang memiliki banyak pengetahuan tetapi tetap tak berpamrih menebar cinta. Cinta kepada Allah dan semua ciptaanNYA.

KaSava sayang...
Dari kaSava bayi, mama selalu memegang tangan kaka kalau kaka tidur. Mama pengin, selalu ada mama dalam mimpimu. Mama pengin menjagamu jika kaka bermimpi buruk. Mama pengin menjagamu, dimanapun kaka berada. Senang rasanya saat sebelum tidur kaka bilang, "Nanti kita bobo sambil berpegang tangan lagi ya, ma." Semoga itu bertanda bahwa kaka merasa aman bersama mama.
Maafkan mama jika kebiasaan itu menghilang setelah deGibe lahir. Bukan mama tak ingin lagi memegang tangan, bukan mama tak ingin menjagamu dlm mimpi, bukan mama tak ingin tidur bersamamu. 
Sekarang kaka sudah mulai besar, kaka harus belajar berani untuk tidur sendiri. Nanti kalau deGibe juga sudah bisa tidur di kamarnya sendiri, kaka boleh deh tidur sama mama lagi ;)

KaSava sayang...
Kakak dan dede terlahir dari rahim mama, dari perut mama, darah daging mama. Rasa sayang mama buat kaka sama dengan rasa sayang mama buat dede. Mama berusaha membagi semua hal dengan ukuran yang sama buat kaka dan dede. Jika kaka dan dede membutuhkan pembelaan mama, mama akan bela kalian berdua. Hanya keinginan mama, berikan sikap yang baik kepada adikmu, sikap penuh sayang, dan tidak menyakiti. Mama pernah bilang bukan, bahwa jika mama dan ayah tidak lagi di sisi kaka, orang pertama yang akan membela kaka adalah Gibe. Gibe akan mama ajarkan untuk selalu membantu kaka, melindungi kaka dan menyayangi kaka. Begitu juga yang harus kaka lakukan terhadap Gibe ya, sayang.
Ps. Kalau pagi, baru bangun tidur, peluk dan cium mama lagi dong, kak.

KaSava sayang...
Maafkan mama, saat itu mama belum tahu tentang dunia pesantren, mama tidak pernah mengetahui suasana dan lingkungan pesantren. Tetapi, kak, mama sekarang setuju dan sangat mendukung kaka masuk pesantren kan. Mama sudah mau cari tahu, mama sudah browsing tentang boarding school yang kaka pilih. Dan tau ga, Ka, mama bangga kaka mau memilih pesantren. Semoga dimudahkan semuanya oleh Allah ya.
Senyum dulu dong, Ka :)

Kak Sava, kejarlah terus apa yang kaka impikan, teruslah melangkah...Jangan pernah bimbang, karena akan ada doa mama menemani.
Yakinlah, nak, cinta mama...kasih sayang mama tanpa terkecuali, tanpa kembali. Jalanilah hidupmu ke depan dengan hati jujur dan cinta kasih.



Menanamkan Sikap Nasionalisme Pada Anak

Thursday, September 5, 2013
Bulan agustus baru saja lewat, ini berarti bendera merah putih yang terpasang di tiang bendera rumah bisa disimpan kembali. Bulan Agustus memang identik dengan bendera merah putih dan perayaan kemerdekaan Indonesia. Dari mendekati tanggal 17 agustus sampai berakhirnya bulan ini, dimana-mana  ramai merayakannya dengan aneka kegiatan. Tentunya, kegiatan-kegiatan yang bisa menimbulkan sikap dan semangat nasionalisme.
Perwujudan sikap nasionalisme di jaman teknologi ini sudah pasti tidak berarti angkat senjata dan berperang bela negara tetapi dapat diwujudkan dalam bentuk yang lain, seperti bagaimana mengharumkan nama bangsa dengan prestasi dibidang olah raga, seni, budaya, kompetisi ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Melakukan kegiatan-kegiatan yang memperlihatkan karakter bangsa. Dan itu diharapkan tidak dilakukan tidak hanya di bulan Agustus saja. Kapanpun, sepanjang masa dan sejak masa kanak-kanak.

Bagaimana sih sebenarnya cara menanamkan sikap nasionalisme yang benar pada anak?

Tanggal 29 Agustus kemaren, Pinisi Edutainment Park, mengundang emak-emak blogger untuk hadir dalam Bincang Pintar bersama Kak Seto, dengan tema "Menanamkan Rasa Nasionalisme Pada Anak". Pada kesempatan itu, beliau menjelaskan bahwa sikap nasionalisme itu penting ditanamkan sejak dini. Karena pada dasarnya anak itu senang belajar. Dari mereka kecil, mereka sudah mulai belajar bukan? Belajar berjalan, belajar bicara, belajar makan, dan sebagainya. Begitu juga dengan sikap dan rasa nasionalisme. Itu bisa diajarkan kepada anak sedari kecil. Tentunya mengajarkannya harus dengan cara yang menyenangkan. Apapapun itu, ciptakanlah suasana yang gembira. Mengapa? Agar sikap dan rasa nasionalisme itu tidak hanya sekedar ucapan saja, melainkan dapat diterapkan secara nyata dalam tindakan anak-anak kita kelak dewasa nanti.
Lagu "Gundul-gundul Pacul" membuka acara Bincang Pintar ini.
Kak Seto in action
Menanamkan sikap nasionalisme pada anak itu bisa dimana saja, tdk hanya disekolah. Salah satu contoh, dengan mendongengkan cerita-cerita tanah air dan cerita-cerita perjuangan para pahlawan. Bahkan mengajak mereka di rumah bernyanyi lagu-lagu daerah pun bisa menimbulkan rasa patriotisme. Lagu halo-halo Bandung, Bagimu Negeri, Mengheningkan Cipta, Maju Tak Gentar, dan banyak lagi.
Mengajarkan anak dengan cara menghapal sila-sila dari Pancasila menjadi sia-sia jika tidak diberikan contoh bagaimana penerapan dari Pancasila itu sendiri. Berikanlah contoh secara nyata dalam kehidupan sehari-hari pada anak bagaimana penerapan dari Persatuan Indonesia, bagaimana penerapan Ketuhanan Yang Maha Esa, bagaimana penerapan Kesejahteraan Sosial, dan sebagainya. Dengan begitu maka anak akan secara optimal mengerti makna dari Pancasila.
Menanamkan sikap dan rasa nasionalisme pada anak menjadi sangat penting, mengingat nasionalisme menjadi point ketiga setelah etika dan estetika dalam misi pendidikan nasional Indonesia. Nasionalisme ini diartikan bangga sebagai anak Indonesia, bangga pada Indonesia, dan bangga menggunakan produk Indonesia.

Masih menurut beliau, melemahnya nasionalisme pada anak-anak Indonesia salah satunya disebabkan oleh sistem pendidikan yang juga sudah menyimpang dari makna pendidikan itu sendiri.
Sebagai contoh, membeda-bedakan anak untuk kepandaian di suatu pelajaran. Anak yang tidak bagus nilai matematikanya, dianggap tidak pandai. Anak yang tidak mengerti ilmu pengetahuan alam, dianggap tidak pintar, dan sebagainya. Contoh lain, memberikan hukuman disekolah bagi anak yang tidak hapal nama-nama menteri kabinet. Padahal itu malah membuat anak tidak nyaman bersekolah, anak akan merasa sekolah bagaikan penjara. Akibatnya anak akan tidak suka bersekolah. Karena sesuatu yang dipaksakan akan mengakibatkan School Phobia. Dimana anak akan takut untuk pergi sekolah. 
Pemberian mata pelajaran sekolah yang sangat banyak sehingga membuat anak harus membawa tas besar dan berat, itu juga penyebab School Phobia loh.

Ajarkan Pancasila dengan cara menyenangkan.
Bagi anak-anak di sekolah swasta yang tidak mengharuskan upacara bendera, atau bahkan tidak mendapatkan pelajaran sejarah nasionalisme, disinilah peran orangtua sebagai mediator menjadi sangat penting. Salah satu contoh, orangtua bisa memediasikannya melalu teknologi, mendampingi anak meng-googling cerita-cerita kepahlawanan.

Intinya, kunci sukses menghadapi anak adalah : Kreatif dan jangan ada kekerasan dalam mengajarkan apapun terhadap anak, termasuk mengajarkan nasionalisme. Belajar  pancasila bisa dilakukan dimana saja. Bisa dengan cara apapun, dengan catatan, tanpa kekerasan. Bisa sambil olahraga, bisa sambil bermain ditaman atau bisa juga sambil rekreasi bersama keluarga. Karena anak adalah peniru ulung. Ajarkan dan tanamkan sikap nasionalisme pada mereka dengan cara yang kreatif dan benar.

Diakhir acara, kak Seto berpesan, jangan ciptakan anak-anak kita menjadi anak penurut, tapi jadikan mereka anak-anak yang mandiri, yang mampu bekerja sama dalam hal yang positif, sehingga kelak mereka benar-benar bisa berguna bagi bangsanya.

Emak Blogger foto bersama.