kamunaku.com: 9 Kecerdasan Anak : Multiple Intelligences

9 Kecerdasan Anak : Multiple Intelligences

Friday, June 3, 2016

Kalau bicara tentang kecerdasan anak, aku langsung ingat tes IQ anak-anak. Kedua anakku, saat akan masuk ke sekolah dasar selalu mengikuti tes IQ di sekolahnya. Dan hasil dua anak itu tidak sama, malah salah satunya memperoleh hasil yang dahsyat. Anak saya yang satu ini dianjurkan untuk ditunda masuk ke sekolah dasar. Psikolognya memberikan banyak label ketidakmampuan pada satu anak saya ini. Jujur, aku shock saat itu. Tetapi suami menguatkan saya. 
Menurut suami, saya baiknya tidak terlalu mempersoalkan hasil tes IQ anak kami. Sebagai orangtua saya diajaknya untuk tetap optimis bahwa anak kami miliki kemampuan yang tidak terdeteksi dengan angka tes IQ. 
Kemudian kami tetap memasukkan anak kami ke sekolah dasar (yg tdk memerlukan tes masuk). Berjalannya waktu, aku dan suami tidak melihat ketertinggalan anak kami seperti yang ditunjukkan label-label di tes IQ. Anakku terlihat nyaman dengan dengan sekolahnya. Nilai pelajaran dan sosialisasi dengan teman juga bagus. Lalu, ada yang salah dengan tes IQ ? Tidak juga. 

Setiap anak memiliki kemampuan seluas samudra. Sebagai orangtua harus yakin bahwa banyak potensi yang terpendam dalam diri anak, yang harus dimunculkan. Bahkan setiap anak sebenarnya mempunyai kecendrungan kecerdasan dari sembilan kecerdasan, antara lain: kecerdasan lingiustik, matematis, visual, musikal dan interpersonal. Menurut saya dan suami, anak kami pasti memiliki satu dari sembilan kecerdasan tersebut. 

Nah, Sabtu lalu, atas undangan KEB aku mengikuti seminar "Mengoptimalkan Kemampuan dan Elastisitas Belajar Anak di Usia Dini" di RISE. Dalam seminar tersebut, ternyata Psikolog Ms. Hanlie Mulliani juga membahas sembilan kecerdasan yang saya tulis di atas. Persis sama. Bahkan beliau lebih dalam lagi menjelaskannya. Sembilan keceerdasan yang dipunyai anak :

1. Kecerdasan linguistik
Ini adalah kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dalam bicara, membaca dan menulis

2. Kecerdasan matematis-logis
Adalah kemampuan menangani bilangan, perhitungan, pola, serta pemikiran logis dan ilmiah. 

3. Kecerdasan visual-spasial
Adalah kemampuan melihat secara detail sehingg bisa menggunakan kemampuan ini untuk melihat segala objek yang diamati. Lebih dari itu kecerdasan ini bisa merekan semua yang diamati dan mampu melukiskannya kembali. 

4. Kecerdasan musikal
Adalah kemampuan menyimpan nada atau irama musik dalam memori. Orang yang  memiliki kecerdasan ini lebih mudah mengingat sesuatu jika iringi irama musik. 

5. Kecerdasan kinestesis/Phical intelligenceys
Adalah kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk segala kebutuhan atau kepetingan hidup. Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa mewujudkan ide atau gagasannya melalui gerak fisik.

6. Kecerdasan interpersonal
Adalah kemampuan seseorang urntuk berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya sehingga dia bisa merasakan secara emosional : susana hati, temperamen, maksud, serta kehendak orang lain.

7. Kecerdasan intrapersonal 
Adalah kemampuan mengenali dan memahami diri sendiri serta berani bertanggung jawab atas perbuatan sendiri. 

8. Kecerdasan naturalis
Adalah kemampuan mengenali lingkungan dan memperlakukannya secara proposional.

9. kecerdasan eksistensial 
Adalah kemampuan merasakan dan menghayati berbagai pengalaman rohani

Beliau mengatakan bahwa anak-anak memiliki variasi potensi kecerdasan masing-masing. Ada yang hanya mempunyai satu kecerdasan yang dominan, ssedangkan kecerdasan yang lainnya rendah. Ada juga yang mempunyai multi kecerdasan. Tetapi perlu disadari bahwa tidak ada anak yang bodoh, terutama jika stimulasi yang diberikan oleh lingkungan yang tepat. Kecerdasan anak dipengaruhi oleh stimulasi lingkungannya. Stimulasi tersebut akan membentuk pengalaman dalam otak anak. 
Seperti contohnya, membaca buku rutin dengan anak setiap hari akan menambah perbendaharaan kata pada anak. Biasakan anak membaca minimal 15 menit/hari, dapat meningkatkan konsentrasi, atau kita yang membacakan dongeng setiap malam bisa membantu anak menyelesaikan masalah. Inilah contoh yang dapat menstimulasi kecerdasan linguistik anak.

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya memiliki kecerdasan yang optimal. Untuk mendapatkan kecerdasan yang optimal ini, kadang orang tua yang tidak mengetahui caranya. Mempersiapkan anak-anak kita menjadi anak yang cerdas secara holistik memang tidak mudah. Apalagi sekarang kita sudah masuk dalam Masyarakat Ekonomi Asia. Dimana sebagai orang tua dituntun untuk menciptakan anak yang harus siap pada jamannya. Dalam menghadapi ini, makin banyak orangtua menyiapkan anaknya untuk mengenali bahasa Inggris sejak kecil.
Karena rendahnya kemampuan komunikasi lisan dan tertulis dalam bahasa internasional akan menyebabkan anak kita tertinggal dari negara lain. Tetapi tidak sedikit orangtua yang sebenarnya bisa berbahasa inggris, merasa sulit saat mengajarkannya pada anak.

suasana peserta seminar
Banyaknya tempat kursus bahasa atau lembaga belajar bahasa di masa sekarang dapat membantu para orangtua yang menginginkan anaknya bisa berbahasa inggris. Salah satunya lembaga belajar bahasa itu adalah RISE. Rise adalah lembaga bahasa Inggris yang diperuntukan bagi anak usia 2 -12 tahun. Rise English Class merupakan bagian dari Universitas Bina Nusantara.
Metode yang ditawarkan RISE memiliki perbedaaan dengan lembaga belajar bahasa Inggris pada umumnya. Ada 3 metode yang ditawarkan: active learning, positive guidance, dan scaffolding. Fasilitas yag dimiliki juga termasuk lengkap. Selain ruang kelas, tersedia perpustakaan anak dan ruang konsultasi.

pembagian kelas berdasarkan usia




Ibu Imelda dari RISE mengatakan, belajar di tempat ini anak tidak hanya di latih untuk bisa berbahasa inggris tetapi juga percaya diri berbahasa inggris. Karena di RISE menerapkan teacher centered, Student centereed, dan inquiry Bassed lesson (gabungan teacher centered-student centered).
Anak diransang bereksplorasi menanyakan segala sesuatunya pada gurunya. Anak tidak hanya diajarkan teori, tapi juga tentang konsep dan logika. Termasuk dalam hal kedisiplinan. Anak-anak akan belajar melaksanakan peraturan dan kedisiplinan dengan cara apa yang mereka liat dan mereka dengar. Children learn by what we say and way we act.

2 comments:

  1. ahh keren cara belajarnya begitupun tempat belajarnya, kece banget.

    ReplyDelete
  2. Sebagai Orang tua, kita harus mengasah semua kecerdesan anak, agar dia bisa menjalani hidup dengan efektif nantinya ketika dewasa. Fazzams

    ReplyDelete