kamunaku.com: Dampak Sosial Ekonomi Dari Penggunaan Internet Mobile

Dampak Sosial Ekonomi Dari Penggunaan Internet Mobile

Saturday, May 19, 2018
Sumber: seluruh tulisan di bawah ini saya ambil dari press release acara bukber Indosat Ooredoo, tanggal 18 Mei 2018.


*********

Seperti diketahui internet telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia. Per 31 Maret 2017 jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 132.700.000 atau sekitar 50,4% dari populasi penduduk.
"Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka di Indonesia, Indosat ooredoo menegaskan kembali komitmennya untuk terus mendukung pemerintah dalam mewujudkan masyarakat digital Indonesia. Riset ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pelanggan internet dan dampaknya terhadap pembangunan sosial ekonomi di Indonesia. Hasil riset ini nantinya juga akan kami sampaikan sebagai rekomendasi kepada pemerintah," Deva Rachman, Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo.

Menurut Deva, internet mobile telah mempengaruhi cara hidup kita pada tingkat individu, masyarakat, dan pemerintahan. Diharapkan internet mobile menghasilkan efek positif bersih bagi masyarakat. Orang-orang dapat membuat komunikasi jarak jauh instan dan tidak efektif, 7 hari seminggu, 24 jam sehari, memperkuat pertemanan, ikatan keluarga, dan jaringan.
Internet mobile juga menyediakan akses bagi individu ke sumber daya ekonomi dan pasar. Namun efek positif yang diharapkan dari akses ke internet mobile tidak datang tanpa biaya. Beberapa efek negatif terjadi seperti kecanduan: di mana-mana kita dapat dengan mudah menemukan orang-orang yang begitu terpaku pada gadget mereka. Akses ke internet mobile juga telah meningkatkan terjadinya perkataan yang mendorong kebencian, kelompok kebencian, berita palsu, halaman web palsu, penipuan, penindasan maya, kejahatan dunia maya, iklan yang memecah-belah, campur tangan pemilihan, pelanggaran data privasi, ketegangan rasial, budaya dan perpecahan sosial.
Karena itu, salah satu rekomendasi riset ini menyebutkan kontrol pemerintah yang lebih ketat pada pengguna internet mobile harus diperkenalkan untuk meminimalkan dampak negatif tersebut. Akses terhadap mobile internet juga harus ditingkatkan, terutama di daerah dengan penetrasi internet yang masih rendah dan untuk rumah tangga berpendapatan rendah. Akses yang lebih baik bagi internet mobil di daerah tersebut akan membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi antar daerah dan antar rumah tangga di Indonesia.
Pembicara dari P2EB Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM

Data Survei Sosial dan Ekonomi Nasional menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap internet telah meningkat sangat pesat. Telepon seluler merupakan piranti utama bagi masyarakat dalam mengakses internet. 90% masyarakat Indonesia mengakses internet dari piranti telepon seluler.
Namun demikian, pada umumnya tujuan utama masyarakat dalam menggunakan internet adalah untuk konsumsi bukan untuk produksi. 86% masyarakat Indonesia menggunakan internet dengan tujuan utama untuk media sosial, 77% untuk memperoleh informasi atau berita, 49% untuk hiburan.
Survey Sosial Ekonomi Nasional - SUSENAS



Sementara itu 20% masyarakat dengan pengeluaran rumah tangga tertinggi (atau implikasikan 20% masyarakat terkaya) mengalami peningkatan pengeluaran untuk internet dibandingkan dengan pengeluaran total rumah tangga sebesar 54%. Angka ini hampir setengah dari peningkatan pengeluaran internet yang dilakukan 20% masyarakat termiskin yaitu 92%. Kelompok masyarakat berpendapatan menengah mengalami peningkatan terbesar untuk pengeluaran internet yaitu 103%. Peningkatan yang substansial ini memberikan bukti bahwa internet mobile telah merupakan kebutuhan bagi masyarakat Indonesia.

Temuan lain dalam riset ini di tingkat rumah tangga, khususnya untuk rumah tangga berpenghasilan rendah, akses ke internet mobile memungkinkan anggota rumah tangga untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam pendidikan. Kelompok masyarakat berpendapatan rendah menggunakan internet dengan tujuan utama untuk mengerjakan pekerjaan sekolah. Hal ini memberikan catatan positif bahwa kelompok termiskin memanfaatkan internet untuk tujuan produktif.

Riset ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi masyarakat yang tinggal di daerah dengan penetrasi internet yang tinggi dibandingkan dengan yang tinggal di daerah dengan penetrasi internet rendah. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan penetrasi internet tinggi memiliki persepsi yang lebih positif untuk kemudahan penggunaan, motivasi kendali diri, sikap, perilaku kolektif, dampak sosial dan ekonomi, serta harapan akan kembali dari pemerintah yang lebih tinggi.


Internet mobile telah menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini terkonfirmasi dari hasil survei yang dilakukan oleh Indosat Ooredoo bersama P2EB Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di 5 kota di Indonesia, yang menghasilkan temuan utama di mana sebanyak 79,1% responden menilai bahwa mereka tidak bisa lepas dari internet mobile karena internet mobil telah menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Prosentase penggunaan Mobile Internet
Dampak Negatif Penggunaan Mobile Internet
Riset yang mengambil tema "Prilaku Pengguna Internet Mobil dan Dampaknya Terhadap Pembangunan Sosial dan Ekonomi di Indonesia" ini mengidentifikasi dampak ekonomi dan sosial dari internet pada tingkat makro rumah tangga dan individu.  Total dari responden yang disurvei sebanyak 1.681 responden berasal dari Surakarta, Sukoharjo, Medan, Ternate, Makassar dan Yogyakarta.
Survei ini juga mengeksplorasi tujuan responden dalam menggunakan internet mobile hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden menggunakan internet mobile untuk pendidikan 29,3% pekerjaan 41,1% dan aktivitas bisnis 29,3% . Hasilnya juga menunjukkan bahwa hanya 34,8% responden menggunakan internet mobile untuk menambah pengetahuan dan 59,1% responden mengakses internet mobile untuk mencari berita yang lebih umum. Selanjutnya mayoritas responden 60 persen menyatakan bahwa mereka menggunakan internet mobile untuk hiburan dan 69,5% untuk keperluan jejaring sosial.
Selanjutnya survei menanyakan bagaimana responden merasakan dampak dari internet mobile,  sebagian besar responden percaya bahwa internet mobile menghasilkan beberapa dampak positif.  Namun lebih dari separuh responden juga merasakan bahwa pengguna internet mobile akan menghasilkan dampak negatif seperti meningkatnya konflik sosial 62,2% membuat anak-anak malas;  79,1% menciptakan kecemasan public; 50,7% menciptakan masyarakat yang mewah; 64,2% membuat orang cenderung pamer; 67,5% meningkatkan terjadinya penipuan; 76,6% membuang-buang waktu; 66,6% dan mengekspos anak-anak ke pornografi 84%.


4 comments:

  1. Teknologi memang nggak bisa dibendung ya. Kita yang harus dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Mana yang baik buat keluarga anak-anak terutama karena internet mudahnya dalam genggaman tangan kita

    ReplyDelete
  2. teknologi sekarang semakin pesat yah, mau engga mau harus ngikutin. apalagi provider yang semakin kesini semakin banyak pula jadi harus pinter milih yah

    ReplyDelete
  3. Wah, mesti banyak belajar nih. Makin canggih teknologinya.

    ReplyDelete