kamunaku.com: March 2014

Wordless Wednesday : Cangcorang

Wednesday, March 26, 2014
Ordinary me

Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet...


You're always talking about my body. Aren't you?

Sariayu Hijab Hair Care Series

Waktu aku kecil mama selalu memberikan minyak rambut ke kepalaku. Hampir setiap hari. Bahkan, sampai saat ini aku masih ingat betul warna dan bau minyak rambut itu. Jika memakai minyak rambut itu model sisiranku jadi terlihat klimis. Sebenarnya bau minyak rambut itu aku tidak suka. Tapi, mama tetap saja memakaikannya ke rambutku. Biar pertumbuhan rambutku bagus, katanya. Lama kelamaan aku merasakan ucapan mama benar, rambutku tumbuh dengan lebat dan sehat. Hitam berkilau.

Tempe Kemul

Thursday, March 20, 2014

Tempe Kemul ini aslinya dari Wonosobo. Pasangan sajian Mie Ongklok.
Ciri khas tempe kemul ini adalah sentuhan kunyit di bumbu tepungnya. Juga irisan daun kucai dan daun bawang. Tetapi berangsur-angsur, daun kucai sering terganti dengan daun jeruk. Keberadaan tempe di dalamnya cukup berupa irisan tipis. Lebih mendominasi adonan tepungnya. Kalau di Purwokerto, akrab disebut mendoan.

RESEP TEMPE KEMUL 
Bahan :
* 100 gram tepung terigu
* 200 ml air (boleh diganti santan)
* 1 papan tempe, iris tipis
* Minyak goreng secukupnya

Bumbu :
* 1 batang daun kucai, iris
* 1 batang daun bawang, iris
* 1/2 sdt garam
* 1/4 kunyit bubuk (atau kunyit iris halus)

Cara Membuat :
1. Campur tepung terigu, air, daun kucai, daun bawang, garam dan bubuk kunyit. Aduk rata.
2. Masukkan potongan tempe. Goreng hingga kuning matang.
3. Sajikan dengan sambal bawang, atau cabai rawit.

SAHNE Skin Nutrition Cream

Wednesday, March 19, 2014
Perempuan itu identik dengan kecantikan. Bahwa cantik dari dalam, memang lebih penting dari cantik luar, tetapi kalau kita bisa menciptakan cantik luar- dalam kenapa tidak dilakukan? 
Aku sendiri sebenarnya termasuk orang yang cuek dengan kecantikan luar. Setiap harinya aku terbiasa tampil apa adanya. Bahkan ketika mengantar Gibe sekolah tidak jarang aku tidak mandi terlebih dulu. (*sstt...jangan bilang siapa-siapa)
"Tapi kalau untuk kecantikan tubuh sendiri kita tidak boleh cuek dong, karena menjaga kecantikan tubuh merupakan penghargaan atas diri sendiri," begitu kata temanku, seorang beauty consultant. Hhmm, benar juga.

Adalah SAHNE Skin Nutrition Cream yang telah kupakai selama seminggu terakhir ini. Krim kulit ini kudapat hasil recomendasi seseorang. Sudah seminggu ini aku memakainya, khasiatnya pun sudah mulai aku rasakan. Dan di sinilah aku ingin me-reviewnya :).


Body Cream
Sesuai dengan namanya, SAHNE merupakan body cream, bukan body lotion. Body cream beda ya dengan body lotion? 
Kalau body cream teksturnya lebih kental dari body lotion dan mengandung minyak pelembab. Body cream bagus digunakan untuk kulit yang sangat kering. Tingkatannya, body lotion dulu baru body cream. Lebih tinggi lagi, body buter.
Nah, SAHNE mempunyai kadar kekentalan yang lebih dari body lotion. Meskipun begitu, SAHNE tidak mengandung minyak pelembab yang berlebih sehingga dapat meresap tidak lama setelah dioleskan ke kulit. SAHNE tidak lengket. Wanginya pun tidak menyengat. Itu yang aku rasakan.

Kebanyakan dari teman-temanku, hanya memakai body lotion untuk perawatan kulit mereka. Itu wajar. Karena kita tinggal di daerah yang suhunya tidak terlalu ekstrem. Lagipula body lotion merupakan pilihan yang tepat sebagai pelembab ringan untuk kulit.
Sedangkan body cream biasanya digunakan bagi mereka yang memiliki kulit terlalu kering. Atau sebaiknya digunakan jika kita berada di daerah dingin dan kering. Demikian rekomendasi salah seorang teman yang juga menggunakan SAHNE saat menunaikan ibadah haji.


Kandungan yang terdapat pada produk ini sama dengan body cream lainnya, mengandung glyceryn dan propylene. Dan kandungan Bisobolol di dalamnya, membuat produknya ini aman untuk kulit sensitif.
Walau di produknya tertera aman dipakai pada kulit muka, leher dan anggota badan lainnya. Aku belum berani merekomendasikannya untuk kulit muka. Karena aku termasuk orang yang takut mencoba kosmetik ke kulit wajah.
Aku menggunakan SAHNE lebih ke kaki dan tangan. Karena di bagian tubuh itu yang lebih membutuhkan banyak nutrisi (baca: kering). Dan seminggu menggunakan produk ini, kulit yang kering itu berangsur lembut.

Persamaan SAHNE dengan body lotion adalah bisa dipakai setiap hari, pagi dan sore hari. Kalau aku biasanya pakai pada malam hari menjelang tidur, dioleskan pada kaki dan tangan. Pada saat menjemput Gibe dengan mengendarai motor, kadang suka lupa mengenakan pelindung di bagian itu.
Tapi SAHNE ini bukanlah krim pelindung terhadap sinar matahari. Tidak terkandung SPF di dalamnya. Body cream ini bisa juga untuk kulit yang mengelupas karena kering meski sudah menggunakan body lotion. Jadi, buat kamu yang merasa sentuhan body lotion saja tidak cukup untuk menutrisi kulitmu, SAHNE ini bisa jadi pilihan pertama sebagai body cream.

Selama iniSAHNE biasanya diresepkan oleh dokter kulit.  Tetapi sebenarnya Sahne juga bisa dibeli langsung oleh masyarakat, sudah tersedia di apotik tertentu seperti Kimia Farma dan K-24. Untuk harga, SAHNE masih agak eksklusif, 80 rebu untuk tube 80 gram. Tetapi kalau ini yang memang dibutuhkan kulit kita, haruskah ada kata mahal?

Demikian testimoni-ku tentang produk ini. Semoga bisa jadi referensi yang bermanfaat buat kamu sekalian.

Memasak Sehat Tanpa Minyak

Saturday, March 15, 2014
Beberapa hari yang lalu ku mendapat undangan dari Kumpulan Emak Blogger untuk menghadiri acara Demo Masak bersama Chef Kong's dan Lock & Lock di Jakarta.
Siapa yang belum tau Chef Kong's? Aku! :) Mulai besok nonton di tivi ya.
Chef yang ternyata bernama asli Randy ini sering membawakan acara Live Cooking Demo 8-11 di MetroTV.
Sedangkan Lock & Lock siapa yang tidak tau produknya. Produsen food container berbagai wadah makan dan minum.

Nah, di acara tersebut chef yang ramah ini menyajikan tiga resep masakan. Ada Paceng (makanan khas Makassar), Ayam Cabe Ijo, dan Puding.
Ketiganya merupakan resep masakan sehat yang tidak menggunakan minyak. Resep-resepnya mudah, memasaknya pun tidak sulit. 
Untuk Paceng (resepnya mirip-mirip pancake) dan Ayam Cabe Ijo, sang chef menggunakan Lock & Lock E-Cook, yang berbahan dasar alumunium berkualitas berlapis anti lengket yang meminimalisir penggunaan minyak. Bagi yg suka memasak, ato sekedar menggoreng telur, pasti kenal dengan yg namanya wajan anti lengket. Wajan atau peralatan ini sangat membantu. Sebenarnya sih, yang paling menguntungkan karena setelah memasak dengan peralatan ini, aku jadi gampang mencucinya. 


Sekitar pertengahan tahun 2013 kemaren, Lock & Lock mengeluarkan produk anti lengket ini, namanya Lock & Lock E-cook. Peralatan anti lengket ini ada 2 macam, yaitu yang berbahan keramik dan teflon. Jenisnya pun ada banyak. Ada pan cekung yang bisa untuk menggoreng, ada juga panci bertutup.
Beruntung aku bisa membuktikan sendiri keunggulan Lock & Lock E-Cook ini. Membantu chef memasak ayam cabe ijo dengan menggunakan E-Cook yang keramik dan teflon. Keunggulan 2 alat masak ini, selain anti lengket juga anti gores. Karena berbahan dasar alumunium, panas yang dihasilkannya pun cepat dan merata.
Oiya, kenapa tidak lengket? Menurut buku yang pernah aku baca, karena teflon mengandung 2 jenis atom, karbon dan flour. Flour ini salah satu jenis atom yang tidak akan bereaksi dengan apapun setelah membentuk ikatan yang mantap dengan sebuah atom karbon. Jadi flour ini tidak akan tertarik untuk menempel pada molekul telur, daging cincang, atau sayur-sayuran. Memasak menggunakan peralatan ini bisa dengan sedikit minyak, yang sangat baik untuk kesehatan.


Sedangkan untuk menu terakhir chef Kong's membuat puding menggunakan Lock & Lock Glass. Lock & Lock Glass ini aman digunakan dalam oven dan microwave, karena terbuat dari kaca borosilikat berkualitas tinggi. Borosilikat mengandung asam borat yang tahan akan panas tinggi. Dengan demikian kaca borosilikat tahan akan perubahan suhu yang ekstrem.


Nah, tiga masakan telah dimasak, ini dia penampakannya...
Pulang dari sini, mau cari resep tumisan lain ah, dan praktekkan dengan Lock & Lock E-Cook. :)


Sariayu Trend Warna 2014 di Srikandi Blogger Award

Apa jadinya jika 20 perempuan yang biasanya menghadapi laptop tanpa make up (lengkap) harus melenggak lenggok di hadapan ratusan orang? Jadinya, pede aja tuh!
Adalah Sariayu Martha Tilaar, dibalik cantik dan percaya dirinya para emak model di perhelatan Srikandi Blogger 2014, minggu 9 Maret yang lalu.

Namaku Adalah...

Wednesday, March 12, 2014
Yup, pasti kamu mengira postingan ini dibuat karena kuis blogcamp-nya Pakde. Seratus persen benar. Sedikit ngos-ngosan dengan kejaran beberapa review, aku tetiba pengin membuat postingan ini.

Om William Shakespeare bilang, "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet."
(Apalah arti sebuah nama? Jika kamu memberi nama lain pada bunga mawar, ia tetap akan semerbak wanginya).
Dan aku bunga mawar itu *halah, langsung pada nyinyir deh :p

Namaku Dwi. Aku lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, karena dwi itu berarti dua.
Soal nama, aku pernah punya beberapa nama panggilan.
Dahulu kala sebagian teman kuliah memanggilku dengan sebutan "ganjen", karena dimana-mana setiap kami hangout (katanya) aku selalu keganjenan minta difoto (*bakat fotomodel, gitu). 
Ada juga panggilan dari teman-teman kost ku dulu, yang memanggilku "tokek" karena cuma aku yang cuek bebek saat seekor tokek ikut menghuni kamarku.

Dulu aku tidak pernah merasa risih dengan dua panggilan itu. Bagiku selama panggilan itu tidak bermaksud negatif dan hanya untuk orang-orang terdekat, aku baik-baik sajah. Bukan begitu? 
Tapi syukurlah, panggilan itu kini sudah tak terdengar lagi ;)

Sebenarnya memilih nama yang baik adalah kebutuhan diri. Sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial, aku butuh pencitraan (*aiiish...!)
Lalu ketika aku nyemplung ke dunia maya, terpilihlah nama dwina untuk nama pena-ku. 
Toh, itu memang singkatan namaku, D.Wina(rti). Plus tambahan Yusuf dibelakang, nama pacarku. Jadilah Dwina yusuf (bahasa sunda : dwi-nya yusuf).
Demikianlah singkatnya.

Dan balik lagi ke jawaban kuis blogcamp...Adalah benar nama asliku Dwi Winarti. 
Masih adakah nama panggilan lain untukku?